Pemimpin Oposisi: Suriah Tidak Akan Menghadapi Perang Lagi
Israel perintahkan militer untuk menciptakan zona bebas senjata di Suriah.
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Pemimpin oposisi Suriah, Abu Mohammed al-Golani bersumpah bahwa negaranya tidak akan menghadapi perang lagi, dan mengatakan kepada Sky News pada hari Selasa (10/12) bahwa warganya sudah "kelelahan" karena konflik selama bertahun-tahun.
"Orang-orang kelelahan karena perang. Jadi, negara ini belum siap untuk perang lagi dan tidak akan terlibat perang lagi," katanya di Damaskus saat mengunjungi sebuah masjid.
Pasukan Kurdi dan Kelompok Dukungan Turki Sepakat Gencatan Senjata
Sementara itu, Pasukan Kurdi Suriah (SDF) yang didukung Amerika Serikat dan kelompok Suriah yang didukung Turki mencapai kesepakatan gencatan senjata di kota Manbij di utara melalui mediasi AS "untuk memastikan keselamatan dan keamanan warga sipil," kata komandan SDF, Mazloum Abdi, pada Rabu (11/12)pagi.
"Para pejuang Dewan Militer Manbij, yang telah melawan serangan sejak 27 November, akan mundur dari daerah itu sesegera mungkin," tambah Abdi.
Pengumuman itu muncul beberapa jam setelah jenderal tertinggi AS yang bertanggung jawab atas Timur Tengah bertemu dengan pasukan AS dan pasukan Kurdi Suriah (SDF) yang didukung AS, kata militer AS.
"(Jenderal Erik Kurilla) menerima penilaian langsung tentang langkah-langkah perlindungan pasukan, situasi yang berkembang pesat, dan upaya yang sedang berlangsung untuk mencegah ISIS mengeksploitasi situasi saat ini," kata pernyataan itu.
IDF Ciptakan Zona Bebas Senjata Suriah
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengatakan pada hari Selasa bahwa bersama dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, ia telah menginstruksikan militer untuk menciptakan zona bebas senjata di Suriah selatan setelah penggulingan Presiden Bashar al-Assad.
"Bersama dengan perdana menteri, saya telah menginstruksikan (militer Israel untuk membangun zona pertahanan steril yang bebas dari senjata dan ancaman teroris di Suriah selatan, tanpa kehadiran Israel secara permanen," kata Katz saat berkunjung ke pangkalan angkatan laut di kota utara Haifa. Ia mengatakan hal itu dilakukan untuk "mencegah pembentukan dan pengorganisasian terorisme di Suriah."
Ia tidak memberikan perincian tetapi mengatakan zona itu akan "mencegah pembentukan dan pengorganisasian teror di Suriah."
"Kami tidak akan membiarkan ini, kami tidak akan membiarkan ancaman terhadap negara Israel," katanya dalam sebuah pernyataan setelah kunjungan ke pangkalan angkatan laut di pelabuhan Haifa di Israel utara.
Sebelumnya, seorang juru bicara militer mengatakan pasukan Israel masih berada di zona penyangga demiliterisasi di wilayah Suriah yang dibentuk setelah perang Arab-Israel tahun 1973 serta "beberapa titik tambahan" di luar wilayah pemisahan.
Namun, ia membantah bahwa pasukan telah menembus wilayah Suriah secara signifikan melampaui zona tersebut, setelah sumber-sumber Suriah mengatakan serangan telah meluas hingga dalam jarak 25 km (15 mil) dari ibu kota Damaskus.
"(Militer Israel) tidak bergerak maju menuju Damaskus. Ini bukanlah sesuatu yang kami lakukan atau kejar dengan cara apa pun," Letnan Kolonel Nadav Shoshani, juru bicara militer, mengatakan dalam sebuah pengarahan dengan wartawan.
"Kami tidak terlibat dalam apa yang terjadi di Suriah secara internal, kami bukan pihak dalam konflik ini dan kami tidak memiliki kepentingan apa pun selain melindungi perbatasan kami dan keamanan warga negara kami," kata Shoshani.
Jet-jet tempur Israel telah menyerang serangkaian target di seluruh Suriah sejak akhir pekan, yang bertujuan untuk memastikan peralatan militer Suriah, termasuk pesawat tempur, rudal, dan senjata kimia, tidak jatuh ke tangan oposisi.
Sebagai bagian dari gelombang serangan, Katz mengatakan kapal rudal Israel telah menghancurkan armada militer Suriah dalam sebuah operasi pada Senin malam.
Media Israel melaporkan bahwa angkatan udara telah melakukan sebanyak 250 serangan. Militer menolak untuk mengonfirmasi jumlah tersebut tetapi mengonfirmasi bahwa mereka berusaha untuk menghentikan senjata militer Suriah disita dan digunakan oleh musuh potensial.
"Kami bertindak untuk mencegah senjata strategis yang mematikan jatuh ke tangan musuh. Kami telah melakukan ini selama bertahun-tahun dengan berbagai cara dan situasi, dan kami melakukannya sekarang," kata Shoshani. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Seekor Tapir Dievakuasi dari Kolam Benih Ikan
SIMPANG EMPAT, SATUHARAPAN.COM - Tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat Resor ...