Pemimpin Separatis Catalonia Ditangkap Polisi di Jerman

LONDON, SATUHARAPAN.COM - Presiden Catalonia yang mengasingkan diri di Belgia, Carles Puidgemont ditangkap pihak kepolisian Jerman saat berusaha melintas perbatasan Denmark dari Finlandia.

The Guardian mengutip pernyataan pengacara pemimpin separatis itu, yang mengatakan ia kini ditahan oleh kepolisian Jerman.

Jaume Alonso-Cuivellas, membenarkan bahwa pihak kepolisian Jerman pada hari Minggu menghentikan Puidgemont ketika melintas perbatasan menuju Denmark. Ia kini berada di kantor polisi.

Pengacara itu mengatakan Puidgemont dalam perjalanan pulang ke Belgia, tempat persembunyiannya setelah melarikan diri dari Spanyol.

Oktober lalu Puidgemont berusaha mendeklarasikan kemerdekaan Catalonia dari Prancis setelah referendum yang dinyatakan tidak sah oleh pemerintah Spanyol.

Hakim Mahkamah Agung Spanyol menerbitkan perintah internasional penangkapan Puidgemont pada hari Jumat lalu ketika Puidgemont mengunjungi Finlandia. Perintah penangkapan juga diterbitkan terhadap lima pemimpin separatis Catalonia lainnya. 

Dalam sebuah pernyataan, jurubicara pers Carles Puidgemont mengatakan pada hari Minggu: “Carles Puigdemont telah ditahan di Jerman saat dia menyeberang dari Denmark dalam perjalanan ke Belgia. Dia telah diperlakukan dengan baik dan sekarang berada di kantor polisi. Dia sedang dalam perjalanan ke Belgia di mana dia akan, seperti biasa, di pembuangan di Belgia. "

Puigdemont telah menempuh 808 mil (1.300 km)  perjalanan dengan mobil dari 1.243 mil yang harus ditempuhnya, ketika ia berhenti pada pukul 11.19, di sebuah pom bensin dekat Schubyon, 31 mil ke wilayah Jerman, menurut pengacaranya.

Menurut laporan media Jerman, penangkapan itu dilakukan setelah mendapat informasi dari badan intelijen Spanyol kepada polisi federal Jerman.

Puigdemont menghadapi ancaman 25 tahun penjara di Spanyol atas tuduhan pemberontakan dan hasutan karena menyelenggarakan referendum ilegal untuk Catalonia yang menyebabkan deklarasi kemerdekaan sepihak pada bulan Oktober

Editor : Eben E. Siadari