Uni Eropa Ikuti AS Usir Diplomat Rusia
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Negara-negara Uni Eropa menyusul Amerika Serikat hari Senin (26/3) dalam pengusiran puluhan diplomat Rusia dalam pembalasan yang terkoordinasi atas serangan racun syaraf tanggal 4 Maret terhadap seorang mantan mata-mata Rusia. Pemerintah Inggris menuduh Kremlin menyetujui serangan itu.
Pengusiran terkoordinasi itu – yang pertama kalinya sejak Perang Dingin – segera mendatangkan kutukan dari Kremlin, yang memperingatkan akan membalas dengan tindakan serupa.
Pengusiran pertama yang diumumkan adalah di Washington, di mana pemerintahan Trump memerintahkan 60 diplomat Rusia meninggalkan Amerika, yang segera disusul oleh Jerman, yang mengusir empat orang.
Belanda mengusir dua diplomat Rusia, Estonia memerintahkan atase pertahanan Rusia keluar; Republik Ceko mengumumkan pengusiran tiga staff kedutaan Rusia.
Lithuania mengatakan mereka mengusir tiga diplomat Rusia dan melarang 44 pejabat Rusia lain memasuki negara itu. Latvia mengatakan pihaknya mengeluarkan seorang diplomat Rusia.
Prancis mengatakan negara itu juga mengusir empat diplomat Rusia. Menteri Luar Negeri Polandia mengatakan empat diplomat Rusia di negara itu telah diusir.
Di Brussels, presiden Dewan Eropa Donald Tusk mengatakan sejumlah 14 anggota Uni Eropa berpartisipasi dalam pembalasan bersama itu. Ia mengatakan tindakan lebih jauh dapat diambil dalam beberapa hari mendatang. (VOA)
Editor : Melki Pangaribuan
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...