Pemimpin Tertinggi Iran Serukan Persatuan Muslim Dunia
TEHERAN, SATUHARAPAN.COM - Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyerukan persatuan umat Muslim dunia dengan tujuan melawan “penindasan” dari Barat, saat peringatan wafatnya pemimpin pendahulunya, Kamis (4/6).
Dalam pidato yang memperingati 26 tahun wafatnya Ayatollah Ruhollah Khomeini, pendiri republik Islam tersebut, Khamenei juga mengesampingkan pemulihan hubungan apa pun dengan Amerika Serikat, salah satu negara adidaya yang sekarang sedang menegosiasikan perjanjian nuklir dengan Teheran.
“Kami harus berfokus pada konspirasi yang berupaya memecah belah melalui dalih keagamaan, antara Syiah dengan Sunni, atau melalui dalih etnis,” katanya.
Khamenei memuji Khomeini karena menyatakan istilah “Setan Besar” dengan merujuk pada Amerika Serikat, yang hubungan diplomatiknya dengan Iran terputus sejak 1980.
Khamenei, yang menentukan keputusan final untuk semua masalah pemerintahan di Iran, menyampaikan keraguan terkait ketulusan sejumlah negara adidaya untuk menyepakati perjanjian nuklir dengan Teheran.
“Dalam beberapa perkembangan terbaru, kami melihat bahwa kami tidak bisa memercayai komitmen dari penindas dan pernyataan mereka dalam pertemuan tertutup,” katanya.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...