Pemprov DKI Akan Gugat Konsultan Revitalisasi Terminal Rawamangun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Surat gugatan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan dilayangkan kepada konsultan penggarap Terminal Bus Rawamangun yang dinilai bermasalah. Pasalnya, menurut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, hingga kini terdapat bagian terminal yang tidak dapat dimasuki angkutan umum karena pintu terlalu sempit.
Ahok, sapaan akrab Basuki, kecewa terhadap hasil kerja konsultan yang merugikan. Sedianya, Terminal Bus Rawamangun akan diresmikan Desember 2014 lalu, namun hingga kini justru terminal belum dapat dimanfaatkan karena kesalahan desain bangunan.
“Konsultan kenapa pembangunannya begini? Enak aja dapat duit dari DKI tapi nggak ada tanggung jawabnya,” ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (25/5) dengan nada meninggi.
Pekerjaan revitalisasi Terminal Bus Rawamangun berada di bawah kontrol Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) serta Dinas Pekerjaan Umum (PU). Namun, menurut laporan pihak Dishub kepada Ahok, pengawas dan pekerjaan revitalisasi yang telah dilakukan sejak 2014 ini seluruhnya diserahkan pada konsultan.
Dugaan awal gugatan terhadap konsultan yang akan dilayangkan Pemprov DKI menyangkut tidak kompetennya konsultan. Konsultan dianggap tidak memahami ukuran pembangunan pintu terminal yang seharusnya disesuaikan dengan bus.
“Masa konsultan bus nggak ngerti bus ukuran berapa gede sampai nggak bisa masuk. Makanya kita tanya Dishubtrans kenapa kalian bangun terminal yang bus gede nggak bisa masuk. Mereka (Dishubtrans, Red) mengaku tidak tahu karena yang bangun konsultan,” Ahok menjelaskan.
Terminal Rawamangun yang telah direvitalisasi sejak tahun lalu hingga kini masih belum juga beroperasi. Mundurnya peresmian yang sebelumnya dijadwalkan akan dilaksanakan Desember 2014 ternyata hingga pertengahan tahun 2015 belum juga dilakukan.
Molornya jadwal peresmian ini diakui Benjamin Bukit, Kepala Dishubtrans DKI Jakarta karena kendala pembangunan jalan masuk angkutan kecil yang kurang pas.
"Sebenarnya itu sudah selesai, hanya sedikit ada manufer kendaraan masuk kurang pas. Ada pintu yang kurang pas. Itu kan sudah tanggung jawab pihak pelaksana. Saya sudah mengumpulkan PT Jaya Konstruksi sebagai pelaksana pembangunannya dan pihak pemerintah untuk melakukan perbaikan," ujar Benjamin kepada satuharapan.com, beberapa waktu lalu.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...