Terkendala Pembebasan Lahan, Wagub Minta Pengerjaan MRT Dikebut
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Proyek pembangunan MRT (Mass Rapid Transit) yang rencananya akan rampung 2018 mendatang ternyata masih terkendala pembebasan lahan. Namun, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta berbagai pihak agar lahan negara yang akan dibangun sarana tranportasi massal ini menjadi prioritas, terutama lahan di Lebak Bulus.
“Kita sampaikan pada PT MRT untuk mempercepat speed pembangunan. Tahun 2018 itu harus selesai dan beberapa ruas sudah bisa difungsikan. Mungkin tidak bisa menyeluruh dari Lebak Bulus dan Kampung Bandan. Yang penting tidak ada lagi yang berantakan,” kata Djarot saat ditemui Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (25/5).
Selain untuk mempersiapkan Asian Games yang akan berlangsung 2018 mendatang, proyek pembangunan MRT juga harus dikebut agar fasilitas seperti trotoar tidak lagi ‘termakan’ proyek.
Sebelumnya, Minggu (24/5) Djarot meninjau proyek MRT di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Saat meninjau proyek pembangunan MRT itu, Djarot menemukan masih ada kendala dalam pembebasan lahan.
Beberapa waktu lalu, Direktur PT MRT menargetkan proyek pengadaan kereta cepat ini dapat mengangkut sekitar 173.400 penumpang dalam satu jalur setiap harinya.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menegaskan pembelian kereta api untuk pengadaan proyek MRT ini tak boleh main-main. Pembangunan MRT dilakukan sebagai upaya Pemprov DKI mengentaskan masyarakat dari persoalan kemacetan yang membelenggu Ibu Kota.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...