Pemred Kantor Berita Katolik Dipecat karena Bela LGBT
TENNESSEE, SATUHARAPAN.COM - Direktur dan pemimpin redaksi kantor berita Katolik, Cahtholic News Agency (CNS), dipaksa mengundurkan diri dari posisinya setelah mendapat tekanan dari kalangan kanan di Gereja Katolik AS akibat kicauan-kicauannya lewat akun Twitter yang mendukung Lesbian, Gay, Bisexual dan Transgender (LGBT).
Tony Spence, pemimpin redaksi itu, mengatakan kepada National Catholic Reporter, bahwa ia mengundurkan diri dari posisinya mengikuti permintaan Sekretaris Jenderal Dewan Uskup Katolik AS (US Council of Catholic Bishop/USCCB), afiliasi dari kantor berita yang ia pimpin.
Menurut situs berita Inquisitr, ia langsung digelandang keluar dari bangunan USCCB, tempat kantor berita itu berkantor pada sore harinya, tanpa diizinkan lagi bertemu dengan stafnya.
"Sekretaris Jenderal meminta pengunduran diri saya, karena USCCB sudah kehilangan kepercayaan atas kemampuan saya untuk memimpin CNS," kata Spence.
Spence telah menjadi bulan-bulanan kritik selama beberapa waktu oleh para blogger Katolik konservatif dan lembaga wathcdog berbasis internet, seperti Lepanto Institute, The Church Militant dan Life Site News terkait dengan tweet-tweetnya. Spence menentang posisi pihak anti-LGBT dan seruan terhadap UU kebebasan beragama yang telah diloloskan di North Carolina dan Georgia. Spence mengatakan UU itu dungu dan memperbodoh semua orang.
Emailnya dipenuhi oleh pesan kebencian setelah komentarnya itu. Mereka menyebut Spence "pengkhianat iman" dan mendesak agar ia diekskomunikasi.
Spence mengatakan ia akan pulang ke kampung halamannya di Tennessee, setelah pemecatan dirinya.
Ia mengatakan selama 12 tahun di CNS adalah bagian terbaik karier profesionalnya. Ia memiliki sejarah yang panjang dalam jurnalisme Katolik. Ia memulai karier di koran Keuskupan Katolik di Nashville, Tennessee Register, 30 tahun lalu. Kemudian ia menjabat general manager dan pemimpin redaksi di koran ini pada 1989 hingga 1998. Ia juga menjabat direktur komunikasi keuskupan dari tahun 1992 hingga 1998.
Pada tahun 2010 Spence mendapat penghargaan St Francis de Sales Award dari Catholic Press Association of the US and Canada. St Francis Award adalah penghargaan tertinggi yang diberikan oleh organisasi itu.
Menurut Inquisitr, pengunduran dirinya itu sama sekali tak terduga, dan mereka yang mengenal Spence mengatakan ia benar-benar merasa hancur. Spence sendiri berkata tidak pernah berharap tweetnya akan mendapat respon tajam dan ia merasa hanya mengomentari berita yang terus berkembang, termasuk diliput oleh redaksi yang ia pimpin.
Magisterium Gereja Katolik Roma secara historis dengan tegas menolak legitimasi pernikahan sesama jenis dan gaya hidup LGBT yang dianggap tidak bermoral, tetapi sikap dari individu dalam Gereja Katolik terhadap hak LGBT sama beragamnya dengan yang di luar Gereja.
Michael Hichborn, presiden dari Lepanto Institute dan salah satu kritikus paling agresif secara online terhadap Spence, memuji tindakan USCCB. "Hari ini, USCCB menunjukkan kejelasan dan kepemimpinan yang sangat dirindukan oleh umat Katolik," kata Hichborn.
"Mari kita berdoa untuk semua orang yang terlibat dan berharap Catholic News Service bisa memenuhi misinya dalam semangat pekabaran Injil yang baru dan kesetiaan kepada uskup kita dan kepada Magisterium Gereja Katolik Suci," lanjut dia.
Editor : Eben E. Siadari
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...