Pemuda Katolik Ikut Pengamanan Idul Adha di Sanggau
PONTIANAK, SATUHARAPAN.COM – Kapolres Sanggau, Kalimantan Barat, AKBP Imam Riyadi menggandeng para pemuda gereja, yang tergabung dalam organisasi Orang Muda Katolik (OMK), dalam pengamanan perayaan hari raya Idul Adha 1439 Hijriyah.
Menurut Kapolres Sanggau AKBP Imam Riyadi di Sanggau, Rabu (22/8), keterlibatan para pemuda Katolik tersebut, sebagai wujud harmonisasi dan toleransi antarumat beragama di Kabupaten Sanggau.
Pengamanan itu dilakukan untuk membantu TNI/Polri sejak Selasa (21/8) malam dan puncaknya Rabu (22/8) pagi.
Ditambahkan, keikutsertaan pemuda gereja ini, sangat penting dalam rangka membina kerukunan antarumat beragama di Kabupaten Sanggau.
"Ini bentuk tindakan nyata dari sebuah toleransi. Ini lebih dari sekedar kata-kata, karena memang toleransi itu mudah diucapkan dan sulit untuk diterapkan, dan hari ini kita wujudkan dalam tindakan nyata," katanya.
Dijelaskan, keterlibatan Pemuda Gereja ini adalah programnya dalam rangka menciptakan kerukunan dan toleransi antarumat beragama di Kabupaten Sanggau.
"Perayaan hari raya keagamaan melibatkan lintas agama dalam pengamanan Hari Raya Keagamaan sampai tingkat Polsek. Upaya ini juga bertujuan untuk mengikis embrio-embrio intoleransi yang sudah mulai muncul di Kabupaten Sanggau," kata dia.
Sementara, Sekda Sanggau Al Leysandri menyambut baik gagasan Kapolres Sanggau melibatkan pemuda Gereja dalam pengamanan Hari Raya Idul Adha 1439 H.
“Keterlibatan lintas agama, dalam pengamanan perayaan Idul Adha 1439 sangat penting dalam rangka mewujudkan toleransi sekaligus bukti kongkrit bahwa kerukunan antarumat beragama tetap terpelihara dengan baik di Kabupaten Sanggau," kata Leysandri.
Untuk itu, Pemkab Sanggau sangat mengapresiasi sekali adanya upaya Kapolres dan jajarannya dalam melibatkan semua komponen masyarakat terutama dengan merangkul pemuda atau Remaja Masjid, maupun Pemuda Gereja dalam pengamanan perayaan keagamaan.
Pemkab Sanggau menurut Leysandri, sebelumnya telah mendorong terjaganya toleransi antarumat beragama di Kabupaten Sanggau dengan berbagai program kongkritnya.
"Kita punya `seven brand image` yang salah satu pointnya adalah mewujudkan masyarakat Sanggau yang berbudaya dan beriman (budiman)," katanya.
Ia berharap, kedepan toleransi antarumat beragama di Kabupaten Sanggau tetap terjaga, dan tidak mudah percaya dengan berbagai isu SARA yang memecah belah antarumat beragama.
"Keberagaman dan kerukunan di tempat kita ini sudah ada sejak dulu sebelum kita ada. Oleh karena itu, wajib kita pelihara dengan baik," katanya.
Terpisah, Kepala Bidang Kaderisasi OMK Kabupaten Sanggau Ringgo mengaku siap bekerjasama dengan aparat keamanan untuk menjaga perayaan Idul Adha 1439.
"Ya, kami dari OMK memang dilibatkan dalam pengamanan hari besar keagaman umat Muslim tahun ini," kata Ringgo.
Menurut Ringgo, keterlibatan OMK karena kecintaan terhadap umat keberagaman dan toleransi di Kabupaten Sanggau.
"Kami merasa sangat senang bisa terlibat dalam pengamanan hari raya saudara kami umat Muslim yang merayakan Idul Adha," katanya.
Ditambahkan, ada sekitar 35 personil OMK yang terlibat dalam pengamanan hari raya Idul Adha.
"Ini bukan yang pertama kali kami ikut, dalam seminar-seminar toleransi dan keberagaman kami juga selalu terlibat. Kerukunan dan keberagaman di Kabupaten Sanggau harus tetap terjaga dengan baik," katanya. (Antaranews.com)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...