Pemuda Palestina Meninggal dalam Serangan Bom Yerusalem
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM – Seorang pemuda Palestina meninggal karena luka-luka yang diderita dalam serangan bom pada sebuah bus di Yerusalem pada hari Senin (18/4), kata sebuah rumah sakit Israel, Rabu (20/4).
Kementerian Kesehatan Palestina, menurut AFP, menyebutkan namanya sebagai Abdel Hamid Abu Sorour, 19 tahun, dari kamp pengungsi Aida di luar Bethlehem di Tepi Barat.
Para pelayat dan keluarganya berkabung di kamp di mana poster dari gerakan Islam Hamas dibentangkan dan menyebut dia sebagai mujahid.
Namun tidak disebutkan apakah dia korban serangan bom atau pelaku serangan. Pemerintah Israel sendiri terus menyelidiki pemboman itu yang melukai 21 orang.
Pelaku Pemuda 19 Tahun
Sementara itu, menurut harian Israel, Haaretz, pelaku penyerangan diidentifikasi sebagai pemuda berusia 19 tahun dari kamp pengungsi di dekat Betlehem. Dia meninggal di rumah sakit akibat luka.
Menurut harian ini, Hamas mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu. Namun pernyataannya dirilis hanya dengan menyebut Hamas di Tepi Barat, dan bukan oleh juru bicara kelompok itu di Gaza atau di luar negeri.
Pada hari Rabu Hamas di Tepi Barat mengaku bertanggung jawab atas pemboman bus di Yerusalem pada hari Senin. Pengakuan itu muncul setelah para pejabat kesehatan di Gaza menerbitkan pernyataan yang mengatakan pemuda Palestina yang meninggal hari Rabu akibat luka-luka dalam pemboman itu, dan dia anggota kelompok yang bertanggung jawab atas serangan itu.
Hamas mengidentifikasi dia sebagai pemuda berusia 19 tahun dari kamp pengungsi Aida di dekat Bethlehem. Namun namanya dilarang publikasikan.
Tidak seperti serangan teror lainnya, baik Hamas di Gaza atau juru bicaranya luar negeri menerbitkan sebuah pengakuan resmi yang menyatakan tanggung jawab atas serangan itu. Dan biasanya dilakukan segera setelah serangan dengan organisasi itu menerbitkan pernyataan memuji serangan itu, tetapi tidak demikian dalam mengklaim kali ini.
Menurut Haaretz, tiga orang masih dirawat di rumah sakit dengan luka moderat dan dalam perawatan intensif di Rumah Sakit Universitas Hadassah Ein Karem, Yerusalem.
Tiga orang yang terluka dibebaskan hari Selasa. Mereka dari Sha'arei Zedek, di mana pemuda Palestina itu juga dirawat di rumah sakit.
Penyidik ââpolisi Israel percaya bahwa ledakan itu disebabkan oleh bom kecil yang ditempatkan di bagian belakang bus. Bom itu menyebabkan kebakaran besar yang membakar seluruh bus dan menyebar ke bus lain yang kosong di dekatnya, serta mobil yang lewat.
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...