Penantian Dua Puluh Tahun Kroasia
Jelang Pertandingan 16-Besar: Denmark vs Kroasia
SATUHARAPAN.COM - Setelah menjalani fase grup dengan sempurna kesebelasan Kroasia menatap babak gugur dengan optimisme tinggi. Setelah pencapaian yang fantastis pada debutnya di PD 1998 menjadi peringkat ketiga, Kroasia tidak pernah lolos fase grup pada penyelenggaraan PD yang diikutinya, bahkan pada penyelenggaraan PD 2010 mereka tidak lolos ke babak final.
Kesebelasan Denmark yang tidak lolos pada PD 2014, melewati perjalanan panjang sebelum bisa melaju ke Rusia. Hanya menjadi runner-up kualifikasi zona Eropa, Denmark harus menjalani partai play off melawan Irlandia Utara. Ditahan imbang di Stadion Telia Parken di Kopenhagen, Denmark membalikkan kemenangan saat tandang di Dublin, Irlandia Utara dengan skor 5-1. Pada PD 1998 menjadi pencapaian terbaik Denmark saat mampu melaju hingga babak 8-besar sebelum dihentikan Brasil.
Di Rusia kedua kesebelasan tentu ingin mengulang prestasi dua puluh tahun silam, sayangnya mereka harus bertemu di babak 16-besar dan salah satunya harus mengubur mimpi mengulang prestasi tersebut.
Saat ini kesebelasan Kroasia memiliki kekuatan yang setara dengan Kroasia pada PD 1998. Robert Prosinecki, Zvonimir Boban, Igor Tudor, Davor Suker, Slaven Bilic, Goran Vlaovic, Robert Jarni, Dario Simic, adalah barisan pemain bertalenta pada masanya dan menjadi pemain kunci pada klub-klub besar Eropa. Kekuatan tersebut bisa dibandingkan dengan timnas Kroasia saat ini yang bermaterikan Vida, Corluka, Strinic, Lovren, Jedvaj, Rakitic, Brozovic, Perisic, Modric, Kovacic, Mandzukic, Pjaca. Kroasia memiliki seluruh modal untuk mengulang kejayaan dua puluh tahun silam.
Berada di pool bawah bersama Spanyol, Rusia, Swedia, Swiss, Senegal, Belgia, langkah Kroasia bisa dikatakan tidak seberat pool atas yang dihuni Portugal, Uruguay, Prancis, Argentina, Brasil, Meksiko, Kolombia, dan Inggris. Pool atas dihuni lima timnas yang pernah memenangi PD, sementara pool bawah hanya tersisa Spanyol yang pernah juara. Melihat persaingan tersebut pool atas akan menyajikan pertarungan para juara dunia untuk berebut satu tempat di partai final. Persaingan yang akan menyajikan
jika mampu melewati Denmark, kesebelasan Kroasia akan menghadapi pemenang Spanyol melawan Rusia. Apakah dengan demikian persaingan pool bawah menjadi tidak seketat pool atas? Dalam babak gugur semua kesebelasan memiliki peluang yang sama. Terlebih dengan hadirnya Belgia dengan kekuatan yang tidak kalah menakutkan dibanding tim unggulan lainnya.
Denmark sendiri bukan tanpa kekuatan. Menahan tim kuat Prancis pada pertandingan terakhir fase grup C menjadi bukti bahwa Denmark masih mampu bermain dalam level tinggi menghadapi tim bertabur bintang muda-senior yang bertenaga. Piala Eropa 1992 menjadi bukti bagaimana mereka datang sebagai pengganti timnas Yugoslavia justru menjungkirbalikkan seluruh prediksi dan tim-tim kuat Eropa. Bagaimanapun Denmark selalu punya potensi yang sewaktu-waktu meledak tanpa melihat komposisi-materi pemainnya. Karena itulah mereka dijuluki tim Danish Dynamite. Hanya ketika itu mereka memang memiliki beberapa pemain dengan skill di atas rata-rata, sebutlah Brian Laudrup, Thomas Helveg, Stig Tofting, Martin Jorgensen.
Meskipun secara materi-komposisi pemain Kroasia lebih unggul, namun penempatan lima gelandang di lini tengah pada masing-masing kesebelasan akan menyajikan pertandingan yang ketat. Kreativitas serangan para gelandanglah yang akan lebih banyak menentukan hasil akhir, dan lagi-lagi Kroasia sedikit lebih unggul dengan gaya bermain terbukanya yang sekaligus juga menyisakan celah yang bisa ditembus pemain Denmark.
Pertandingan babak 16-besar antara Denmark melawan kesebelasan Kroasia akan berlangsung pada Senin (1/7) pukul 01:00 WIB di Stadion Nizhny, Novgorod.
Perkiraan susunan pemain:
Denmark (4-2-3-1) : Schmeichel (gk), Jorgensen, Christensen, Kjaer, Larsen, Delaney, Kvist, Poulsen, Eriksen, Sisto, Jorgensen. | pelatih: Age Hareide
Kroasia (4-2-3-1) : Subasic (gk), Vida, Corluka, Strinic, Lovren/Jedvaj, Rakitic, Brozovic, Perisic, Modric, Kovacic, Mandzukic/Pjaca | pelatih: Zlatko DaliÄ
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...