Sbornaya dan Pemain Kedua Belas
Jelang Pertandingan 16-Besar: Rusia vs Spanyol
SATUHARAPAN.COM - Menjuarai grup B kesebelasan Spanyol akan menghadapi tuang rumah Rusia pada laga babak 16-besar PD 2018. Bagi kedua kesebelasan yang sama-sama difavoritkan menjadi juara, pertemuan tersebut mungkin dianggap terlalu dini. Namun kenyataan tak terhindarkan ketika Rusia tidak mampu menjadi juara grup A akibat dikalahkan Uruguay pada pertandingan terakhir grup yang memaksa mereka puas hanya menjadi runner-up.
Spanyol menjalani babak final PD 2018 dalam kondisi yang tidak ideal. Pemecatan pelatih Lopetegui beberapa hari sebelum Piala Dunia dimulai menjadi kerugian terbesar kesebelasan Spanyol. Mereka menjalani turnamen ibarat kehilangan nahkoda. Pelatih Hierro tidak sejauh ini baru sebatas menjalankan peran pengganti yang ditinggalkan Lopetegui. Terbukti meskipun mampu menjadi juara grup B, tiga pertandingan dilalui Spanyol belum mampu menampilkan performa terbaiknya.
Kedua kesebelasan belum pernah bertemu di ajang Piala Dunia. Dalam enam laga perjumpaan kedua kesebelasan, Spanyol memenangi empat pertandingan dan dua laga berakhir imbang. Tiga pertemuan di Piala Eropa 2004 dan 2008 dimenangi Spanyol.
Pertemuan terakhir terjadi pada tahun 2017 dalam partai ujicoba jelang PD 2018 dengan hasil 3-3. Kedua kapten kesebelasan Smolov dan Ramos masing-masing mencetak dua gol.
Memanfaatkan dukungan penonton
Bertemu tuan rumah pada babak gugur tentu bukan pilihan mengingat mereka memiliki pemain "kedua belas" yang berada di tribun penonton. Begitupun menghadapi kesebelasan yang pernah juara terlebih ketika mereka datang dengan skuad yang dipenuhi pemain dengan bakat-talenta berlimpah.
Tuan rumah Rusia pada babak 16-besar tidak bisa menghindar bertemu juara dunia 2010 Spanyol setelah pada pertandingan terakhir fase grup A dikalahkan Kroasia yang memaksa mereka harus puas menjadi runner-up grup A. Pertemuan dini bagi tim favorit mengingat keduanya memiliki potensi melangkah lebih lanjut. Namun pada turnamen akbar Piala Dunia setiap kesebelasan harus tetap siap bertemu siapapun dan menghadapi konsekuensi apapun. Tidak hati-hati silakan mengepak koper untuk pulang.
Beruntung mereka bertemu Spanyol yang belum sepenuhnya tampil pada kondisi terbaik akibat terlilit masalah internal. Meski begitu, Spanyol tetaplah Spanyol yang selalu memiliki solusi di lapangan.
Kedua kesebelasan saat ini dilatih oleh dua sosok yang menjadi pengatur barisan pertahanan timnasnya. Artinya formasi apapun didasarkan pada membangun pertahanan terlebih dahulu sebelum melakukan serangan serta cenderung menghindari permainan terbuka, meskipun untuk strategi ini Spanyol lebih mudah beradaptasi mengubah pola 4-4-2 menjadi 4-3-3 sementara pelatih Rusia Cherchesov akan tetap mempertahankan lima gelandang dengan meninggalkan satu penyerang yang diisi Smolov ataupun Dzyuba. Konsisten menggunakan pola tersebut sesungguhnya Cherchesov memiliki kesempatan menutup lubang permainan timnya. Toh dengan lima gelandang, ada fleksibiltas mengubah pola permainan tanpa mengurangi kekuatan barisan lapangan tengah.
Dalam hal produktivitas, kedua kesebelasan memiliki barisan gelandang-penyerang agresif. Spanyol selalu mencetak gol dalam setiap laga, sementara delapan gol dilesakkan Rusia dalam dua pertandingan menjadi gambaran bahwa barisan penyerang mereka haus gol. Kalaupun ada kerugian di barisan pemain Rusia adalah tidak bisa bermainnya gelandang kreatif Smolnikov akibat hukuman terkena kartu merah. Sedikit banyak ini akan berpengaruh pada serangan Rusia.
Spanyol sendiri bukan tanpa celah. Hierro masih belum menemukan formasi yang pas untuk permainan Spanyol. Pada pertandingan terakhir mereka hanya mampu bermain imbang melawan Maroko yang tampil impresif. Meskipun bisa menyamakan kedudukan. dua kali tertinggal dari Maroko menjadi gambaran barisan pertahanan Spanyol masih meninggalkan titik celah yang bisa diterobos lawan. Jika tidak segera berbenah pada sektor ini, Hierro harus berpikir ulang melanjutkan langkahnya ke babak berikut mengingat pergerakan Dzagoev-Golovin-Smolov lebih cepat dalam melakukan penetrasi ke kotak penalti dibanding barisan penyerang Maroko.
Jika Spanyol masih berkutat pada penemuan permainan terbaik, masalah Rusia sejauh ini adalah tidak adanya mental memenangi turnamen. Tampil agresif-meledak pada lain laga menjadi kesulitan mengembangkan permainan adalah gambaran bagaimana Rusia belum mampu menjaga pada level permainan yang tinggi meskipun sesungguhnya mereka mampu mengalahkan tim manapun. Di rumah sendiri mereka memiliki modal dukungan penonton yang besar. Tinggal bagaimana mereka memanfaatkan dan mentransformasikan dalam sebuah kemenangan.
Pertandingan babak 16-besar antara Rusia melawan kesebelasan Spanyol akan berlangsung pada Minggu (1/7) di Stadion Luzhniki, Moskow.
Perkiraan susunan pemain:
Rusia (4-2-3-1) : Akinfeev (gk) Fernandes, Kutepov, Ignashevich, Zhirkov, Samedov, Gazinskiy, Zobin, Samedov, Dzagoev/Kuzyayev, Golovin/Miranchuk, Smolov/Dzyuba.| pelatih: Stanislav Cherchesov
Spanyol (4-3-3) : De Ghea (gk), Carvajal, Ramos, Pique, Jordi Alba/Azpilicueta, Iniesta, Busquets/Koke, Thiago, Asensio/D. Silva, Costa, Isco.| caretaker pelatih: Hierro
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...