Retasan Jalan Skuad Muda Le Blues
Jelang Pertandingan Argentina vs Prancis
SATUHARAPAN.COM - Tertatih-tatih di awal laga akhirnya Argentina bisa lolos fase grup D setelah dalam pertandingan terakhir mengalahkan Elang Super muda Nigeria. Hanya menjadi runner-up kesebelasan Argentina sudah harus berhadapan dengan favorit juara lainnya Prancis yang menjadi juara grup C.
Messi seolah terlahir kembali setelah membuat gol ke gawang Nigeria pada pertandingan fase grup C. Selain menaikkan moral pemain Argentina, kemenangan tersebut sekaligus meloloskan mereka ke babak 16-besar.
Meski telah memastikan lolos pada pertandingan keduanya, sejauh ini Prancis belum menampilkan performa terbaik. Memenangi dua laga melawan Australia dan Peru dengan permainan yang ketat, pada pertandingan terakhir mereka ditahan imbang Denmark.
Ketika dua kesebelasan yang memiliki tradisi sepabola yang kuat berhadapan, tidak perlu membicarakan tentang komposisi-materi pemain, prestasi, maupun strategi yang dijalankan. Tekanan pertandingan bisa mengubah hasil pertandingan. Faktor non-teknis inilah yang selalu menjadi perhatian semua pelatih.
Pertemuan dua kesebelasan yang pernah menjuarai Piala Dunia selalu menyajikan pertandingan dalam tensi-tempo-level tinggi sepanjang pertandingan. Dan pertemuan Argentina melawan Prancis di babak 16-besar adalah perjumpaan dua timnas yang berambisi memenangi kembali trofi yang pernah mereka raih.
Prancis yang menjuarai PD 1998 adalah salah satu negara yang berambisi mengulang sukses prestasi 1998. Berbagai upaya mereka lakukan mulai dari pembinaan usia remaja, regenerasi skuad, hingga pergantian pelatih.
Pelatih menjadi posisi krusial bagi sebuah timnas. Bukan perkara mudah menyatukan persepsi dan ego pada sebuah timnas yang dipenuhi pemain dengan talenta-skill tinggi. Diperlukan sosok yang kuat untuk bisa membangun suasana latihan, kamar ganti, dan hal-hal lain yang tidak terkait langsung dengan permainan di lapangan.
Begitu krusialnya posisi pelatih, kesebelasan Prancis dalam rentang waktu 2004-2018 telah mengganti empat pelatih. Kesebelasan Argentina lebih banyak lagi. dimana Jorge Sampaoli adalah pelatih kedelapan sejak Marcelo Bielsa dipecat federasi sepakbola Argentina tahun 2004 karena dianggap gagal memberikan prestasi karena tidak mampu menyatukan pemain.
Pertarungan Dua Ahli Strategi
Pertemuan Argentina melawan kesebelasan Prancis pada babak 16-besar PD 2018 akan lebih banyak diwarnai peran kedua pelatih memaksimalkan potensi skuad yang dibawanya. Secara teknis-skill rasanya tidak perlu membandingkan kemampuan barisan gelandang Prancis Kante, Pogba, Griezman, dengan Mascherano, Biglia, Aguero. Begitupun barisan pertahanan dan penyerang kedua kesebelasan.
Dipenuhi gelandang berbakat kedua pelatih cenderung menempatkan lima gelandang untuk memperkuat pertahanan sekaligus serangan tim. Baik Deschamps maupun Sampaoli sejauh ini terbukti mampu memberikan sentuhan pada kesebelasan yang dilatihnya. Di bawah kepelatihan Sampaoli, timnas Chili mengangkat trofi Copa America 2015 setelah di final mengalahkan Messi dan kawan-kawan yang saat ini ditanganinya. Sampaoli juga membawa Chili lolos hingga babak gugur PD 2014.
Deschamps yang menangani timnas Prancis sejak 2012 mengantar Pogba dan kawan-kawan hingga partai puncak Piala Eropa 2016, sayang mereka harus mengakui ketangguhan Christiano Ronaldo dan kawan-kawan di partai final.
Dalam hal materi pemain, Prancis lebih segar dengan banyaknya pemain muda di semua lini: Ousmane Dembele, Kylian Mbappe, Presnel Kimpembe, Corentin Tolisso, Benjamin Pavard adalah skuad muda masa depan Prancis. Sementara Argentina lebih mengandalkan momentum setelah mereka lolos dari lubang jarum fase grup D. Semangat untuk memenangi pertandingan begitu besar ditunjukkan pada laga terakhir saat menyingkirkan tim kuat Elang Super Nigeria. Jika Messi mampu menjaga momentum tersebut, Pogba dan kawan-kawan harus bekerja keras untuk bisa lolos ke babak selanjutnya terlebih ketika Lionel Messi mulai menemukan "klik" setelah selalu diragukan banyak kalangan saat tampil dengan kostum timnas Argentina.
Pertandingan ini akan menjadi pembuktian bagi Pogba dan Kante menunjukkan seluruh kemampuannya mengkombinasikan strategi bertahan-menyerang yang berimbang. Jika Pogba-Kante mampu melewati ujian, Prancis akan menyulitkan tim berikutnya yang dihadapi dan mereka layak menjadi salah satu calon kuat juara PD 2018.
Pertandingan babak 16-besar antara Argentina melawan kesebelasan Prancis akan berlangsung pada Sabtu (30/6) di Kazan Arena, Kazan.
Perkiraan susunan pemain:
Argentina (4-2-3-1) : Caballero (gk), Mercado, Otamendi, Rojo, Tagliafico, Mascherano, Biglia, Aguero/Lo Celso, Messi, Di Maria, Higuain/Dybala. | pelatih: Jorge Sampaoli
Perancis (4-2-3-1) : Lloris (gk), Hernandez, Umtiti, Varane, Pavard, Toliso, Kante, Pogba, Griezman, Mbappe, Dembele. | pelatih: Didier Deschamps
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...