Pencarian MH370: Berharap pada Alat Khusus Pendeteksi Kotak Hitam
KUALA LUMPUR, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Malaysia, seperti dikemukakan Menteri Pertahanan Malaysia Hishamuddin Hussein pada Senin (31/3), bekerja sama dengan Australia untuk membentuk Pusat Koordinasi Instansi Gabungan baru yang dipimpin pensiunan kepala staf angkatan udara Australia. Institusi itu akan mengkoordinasi upaya pencarian internasional dari Pangkalan Udara Pearce di Perth, Australia.
Sebuah kapal yang membawa alat khusus pendeteksi kotak hitam pesawat, seperti dilaporkan VOA, diperkirakan akan tiba di daerah itu Kamis (3/4). Tim penyelidik berharap jika dapat membawa alat itu cukup dekat dengan alat pencatat penerbangan pesawat, alat itu akan mendeteksi sinyalnya dan para pencari akan dapat menentukan lokasi reruntuhan utama pesawat.
Dua puluh enam negara terlibat dalam operasi pencarian pesawat Malaysian Airlines dengan nomor penerbangan MH370 yang hilang dari radar 8 Maret lalu dalam perjalanan dari Kuala Lumpur menuju Beijing dengan 239 penumpang dan awak pesawat. Sebagian besar penumpang, 154 orang, adalah warga negara Tiongkok.
Anggota keluarga warga Tiongkok memprotes keras cara Malaysia menangani situasi musibah tersebut. Tetapi hari Senin, surat kabar Pemerintah Tiongkok China Daily mempublikasikan sebuah editorial yang tampaknya memperlunak sikap resmi pemerintah, dengan menyatakan orang “seharusnya tidak tenggelam dalam kemarahan dan bagi keluarga korban untuk bisa menerima tragedi tersebut”. Surat kabar itu menyatakan, satu-satunya yang dapat dilakukan sekarang adalah melanjutkan pencarian puing pesawat tersebut.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Malaysia Hishamuddin Hussein pada Senin itu pula mengatakan akan melakukan perjalanan ke Hawaii pekan ini untuk bertemu Menteri Pertahanan Amerika Chuck Hagel dan membahas upaya pencarian pesawat Boeing 777-200ER itu. Ia juga akan berbicara dengan mitra-mitranya, para menteri pertahanan negara-negara Asia Tenggara (ASEAN), di Honolulu, Hawaii.
Duta Besar: China Bersedia Menjadi Mitra, Sahabat AS
BEIJING, SATUHARAPAN.COM-China bersedia menjadi mitra dan sahabat Amerika Serikat, kata duta besar C...