Pencurian Umur Hambat Regenerasi Bulu Tangkis
BOGOR, SATUHARAPAN.COM - Mantan pebulu tangkis putra nasional, Joko Supriyanto, khawatir pencurian umur dalam penyelenggaraan turnamen atau kejuaraan bulu tangkis akan mengancam masa depan bulu tangkis di Indonesia.
"Pencurian umur ini menjadi keresahan klub bulu tangkis saat ini, PBSI harus turun ke bawah, untuk melihat sekaligus mencarikan solusinya," kata Joko saat ditemui dalam acara final Victory Open 2015 yang berlangsung di Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu.
Joko mengatakan praktik pencurian umur yang dilakukan oleh sejumlah klub-klub bulu tangkis ini sudah lama terjadi, namun mulai marak sejak tiga tahun terakhir.
"Hampir semua klub besar melakukan ini, indikasinya untuk menambah jam terbang. Marak terjadi tiga tahun terakhir ini,” kata dia.
Pencurian umur menurut dia adalah pemain yang memiliki tingkat kemampuan lebih bermain dalam turnamen yang tidak sesuai umurnya.
"Banyak sekali anak-anak yang sudah dewasa tetapi masih bermain di level bawah. Ini tidak baik bagi pembinaan bulu tangkis Indonesia, bukannya tambah maju tetapi malah mundur," kata dia.
Menurut Joko, untuk mencegah hal itu, pengurus Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Pusat untuk turun dalam setiap penyelenggaraan turnamen di daerah.
Gea Kamahamas Dilarang Empat Tahun Berlaga Bulu Tangkis
Pebulutangkis putra spesialis nomer ganda asal PB Exist Jakarta yakni Gea Kamahamas Pratama Putra akhirnya harus mengubur mimpinya dalam empat tahun kedepan untuk berkiprah di dunia bulutangkis.
Dia dipastikan tak akan bisa tampil empat tahun ke depan setelah PBSI mengambil keputusan serius usai dilarang tampil selama empat tahun. Gea tidak dapat tampil karena dugaan kasus pencurian umur yang ditimpakan padanya setelah Kejuaraan Bulu Tangkis Spesialis Ganda, Candra Wijaya Badminton Open Championship 2015.
Gea diduga melakukan pemalsuan umur setelah PBSI mendapati dua akte kelahiran berbeda tanggal, yang pertama yakni akte kelahiran no 851/1995 yang diterbitkan Kepala Kantor Catatan Sipil Kabupaten Cilacap pada tanggal 11 April 1995. Data pada akte ini berbeda dengan surat penyataan tanggal dan tahun kelahiran Gea yang dikumpulkan pada tanggal 1 Mei 2015 yang bertanggal lahir 16 Maret 1997. Catatan kelahiran Gea ini dipertegas dengan Klarifikasi Kutipan Data Akta Kelahiran pada Surat Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Cilacap no 474.1/302/26/2015 tanggal 5 Juni 2015.
Selain menghukum Gea Kamahamas, PBSI juga melakukan skorsing kepada pebulutangkis asal PB Bintang Badminton Bogor yakni Zoelvanka Andriansyah .berdasarkan Surat Keputusan (SK) yang diterbitkan PBSI nomor SKEP/055/0.5/IX/2015, Zoelvanka diberi sanksi berupa larangan mengikuti kejuaraan resmi PBSI selama dua tahun.
Zoelvanka dinyatakan telah memalsukan data tahun lahirnya dari tahun 1998 menjadi tahun 1999. Hal ini sudah diklarifikasi langsung lewat Surat Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil No. 477/348/DKPS. Terdapat perbedaan tahun kelahiran dari dua akta kelahiran yang ditemukan atas nama Zoelvanka.
Kedua atlet diatas dilarang mengikuti seluruh kejuaraan bulutangkis yang diselenggarakan dan atau direkomendasikan oleh PBSI baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
Di cabang sepakbola, beberapa waktu lalu Kementerian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora) berjanji menindak tegas pelaku pencurian umur di sebuah turnamen sepak bola yang melibatkan para pemain berusia di bawah 17 tahun dalam sebuah tim sepak bola, namun Kemenpora meminta data faktual kebenaran pencurian umur tersebut.
“Di cabang (cabang olah raga, red) apa pun kalau sudah ada indikasi ndak sportif, akan kita tindak artinya kita akan tindak pelaku. Toh itu (menindak pelaku, red) sekarang bukan sesuatu yang sulit,” kata Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Kemenpora Djoko Pekik Irianto kepada satuharapan.com hari Rabu (28/10). (Ant/alwaysbadm1nton.com).
Editor : Eben E. Siadari
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...