Pendanaan Riset untuk Dukung Inovasi Nasional
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Dalam rangka optimalisasi sistem inovasi nasional, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), M Nasir menandatangani Surat Perjanjian Pelaksanaan Penugasan Penelitian Perguruan Tinggi dan Insentif Riset Sistem Inovasi Nasional (INSINAS) di Gedung D Lantai 2, Pintu Satu Senayan, Kamis (10/3).
Daya saing sebuah bangsa dan Negara, sangat ditentukan oleh kualitas kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam penguasaan dan pendayagunaan ilmu pengetahuan dan teknologinya.
“Dengan riset diharapakan mampu meningkatkan daya saing bangsa. Harapan saya mampu menjadikan National Competitiveness yang dapat dicapai melalui 3 komponen yaitu Tenaga Kerja yang Terampil, Inovasi, dan Hasil Riset yang Baik,” kata Nasir dalam sambutannya, seperti yang diberitakan situs ristekdikti.go.id
Sementara itu, riset-riset yang dilakukan oleh anak bangsa juga sudah cukup banyak menghasilkan berbagai produk riset yang membanggakan yang dapat digunakan oleh masyarakat. Namun, banyak pula karya riset mereka yang hanya tersimpan dengan baik dan rapih di perpustakaan-perpustakaan di perguruan tinggi maupun lembaga-lembaga riset.
“Kemenristekdikti akan terus konsisten memfasilitasi penyelenggaran riset dan pengembangan sebagai salah satu tugas yang diamanahkan kepada kementerian ini,” seperti yang dikatakan oleh Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan Kemenristekdikti, Muhammad Dimyati.
Lebih jauh lagi Dirjen Risbang menambahkan, terdapat 5 pengelompokan riset yang dikelompokan berdasarkan kesiapan secara teknologi. Yaitu kelompok Riset untuk Peneliti dan Dosen Pemula, Riset Dasar, Riset Terapan, Riset Pengembangan, serta Riset Pengabdian Masyarakat.
Dalam rangka mendukung, mendorong dan meningkatkan kapasitas Iptek Nasional, Kemenristekdikti secara konsisten telah menyelenggarakan bantuan pendanaan riset (research funding) sebagai instrumen kebijakannya.
Pendanaan riset tersebut berjumlah kurang lebih 15.000 judul riset dalam 15 jenis skema, yaitu skema riset: Kerjasama Luar Negeri dan Publikasi Internasional, Fundamental, Kompetensi, Hibah Bersaing, Unggulan Perguruan Tinggi, Ipteks, Strategis Nasional, Unggulan Strategis Nasional, MP3EI, Riset Andalan Perguruan Tinggi dan Industri (RAPID), Dosen Pemula, Pascasarjana,Kerjasama Perguruan Tinggi, Desertasi Doktor, Program Magister Doktor Sarjana Unggul, dan Insentif Riset Sistem Inovasi Nasional (INSINAS). Skema-skema riset tersebut akan ditingkatkan kuantitas dan kualitasnya di tahun-tahun mendatang sesuai dengan tujuan skema masing-masing.
Pendanaan dari Kemristekdikti turut menentukan keikutsertaan tim PKM kampus tersebut dalam ajang Pekan Ilmiah Nasional (Pimnas).
Oleh karenanya Setiap tahun, perguruan tinggi se-Tanah Air giat mengirimkan ribuan proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) kepada Kemristekdikti. Harapan mereka, banyak di antara proposal tersebut didanai sehingga risetnya pun bisa dijalankan.
Tahun ini, PKM terbanyak yang dibiayai Kemristekdikti diberikan pada Universitas Gadjah Mada (UGM). Tercatat 285 proposal telah mendapatkan hibah PKM tersebut.
Kasubdit Kreativitas Mahasiswa Direktorat Kemahasiswaan UGM, Ahmad Agus Setiawan, ST, MSc, PhD menyampaikan, kampusnya mengirimkan 1.209 proposal namun yang lolos pendanaan hanya 285 judul. Ratusan proposal yang mendapat dana hibah penelitian tersebut mencakup lima bidang, yaitu 50 PKM Kewirausahaan, 154 PKM Penelitian, 12 PKM Teknologi, 45 PKM Karsa Cipta, dan 24 PKM Pengabdian Masyarakat.
“Setiap PKM, kata Agus, mendapatkan dana Rp7,5 juta. Dengan demikian total dana hibah yang diterima UGM sekira Rp2 miliar,” ujar Agus, seperti dikutip dari laman UGM, baru-baru ini seperti yang diberitakan fajar.co.id
Hasil Penelitian, yang diaplikasikan dalam kegiatan Pengabdian Masyarakat dan dapat menjawab permasalahan dan kebutuhan, merupakan salah satu solusi yang tepat untuk membangun Masyarakat Bangsa dan Negara Indonesia.
Editor : Bayu Probo
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...