Penderita Ebola yang Selamat di Sierra Leone Hadapi Kesulitan Baru
SIERA LEONE, SATUHARAPAN.COM - Sierra Leone telah bebas dari ebola sejak November lalu. Negara itu terus pulih pada tahun 2016. Itu merupakan tantangan bagi sebagian orang.
Tahun baru tiba dan Daddy Hasan Kamara bersyukur bisa bersama anak-anaknya. Mereka sangat berarti bagi hidupnya. Kamara adalah seorang dari 4.000 orang yang sembuh dari Ebola di Sierra Leone. Sembilan dari anggota keluarganya tidak seberuntung dia dan tewas akibat penyakit itu, termasuk seorang anak laki-lakinya.
"Saya benar-benar menderita, saya melihat segalanya sangat berat," katanya.
Sejak kesembuhannya, ia belum mendapat pekerjaan. Ia mempunyai 8 anak dan 2 saudara perempuan yang menjadi tanggungannya. Kamara terjangkit virus ebola dari ibunya November 2014, semasa virus itu merebak di seluruh Sierra Leone.
"Ketika saya dirawat di Pusat Perawatan, secara mental saya sangat tertekan dengan segalanya, bahkan sewaktu dokter memanggil saya untuk diberi obat, saya selalu mengacuhkan mereka, dan ada kalanya dokter merasa takut pada saya," kata Kamara.
Virus ebola, yang terjangkit melalui kontak langsung dengan cairan tubuh itu, juga merebak di Guinea dan Liberia.wabah itu mula-mula merebak bulan Desember 2013. Lebih dari 11.000 orang tewas selama wabah itu berlangsung.
Kini Sierra Leone dan Guinea secara resmi dinyatakan bebas dari virus ebola oleh Organisasi Kesehatan Dunia, WHO. Liberia akan bebas seluruhnya dari penularan virus ebola bulan ini.
Jelas perasaan dan kenangan atas penyakit itu masih sangat membekas bagi mereka yang melawan virus itu.
Satu peringatan terpenting dalam melawan penularan virus ebola adalah menghindari kontak tubuh. Suatu tugas yang berat bagi warga Sierra Leone yang masyarakatnya umumnya senang bergaul dan bersentuhan. (voaindonesia.com)
Editor : Eben E. Siadari
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...