Pendiri WhatsApp, Jan Koum, Mundur
AMERIKA SERIKAT, SATUHARAPAN.COM – Jan Koum, salah satu pendiri dan CEO WhatsApp, mengundurkan diri dari perusahaan dan dari jajaran dewan direktur Facebook, Reuters dan Associated Press melaporkan, Selasa (1/5). Pengunduran diri Koum diduga akibat perselisihan mengenai kerahasiaan data pengguna.
“Sudah hampir satu dekade sejak Brian dan saya membangun WhatsApp. Ini adalah perjalanan yang luar biasa dengan beberapa orang terbaik," kata Koum dalam unggahan pada akun Facebooknya, seperti dikutip Reuters. Dia merujuk pada Brian Acton, salah satu pendiri layanan bertukar pesan paling populer dengan pengguna lebih dari 1 miliar orang per hari.
“Tapi sudah waktunya bagi saya untuk melanjutkan perjalanan,” kata Koum, tanpa memberikan informasi kapan akan secara resmi mengundurkan diri. Dia juga tidak dapat segera dihubungi untuk memberikan komentar.
Koum, seorang imigran Ukraina, dan Acton, lulusan Standford, mendirikan WhatsApp pada 2009. Acton sendiri sudah lebih dulu mengundurkan diri pada September tahun lalu, setelah bekerja untuk WhatsApp selama delapan tahun, untuk mendirikan yayasan.
Koum juga tidak menjelaskan alasannya untuk keluar. Dia hanya mengatakan akan menghabiskan waktu untuk kegiatan lain seperti “mengoleksi mobil Porsche, mengotak-atik mobil saya dan bermain Frisbee.”
Namun laporan Washington Post mengatakan, Koum kemungkinan mundur karena perselisihan dengan manajemen Facebook, perusahaan induk WhatsApp, mengenai data para pengguna.
WhatsApp melindungi privasi para pengguna dengan menggunakan teknologi enkripsi, yang membuat pesan-pesan tidak bisa dibaca oleh orang lain selain pengirim dan pengguna.
Sebaliknya, Facebook ingin menggunakan data pribadi para pengguna WhatsApp dan melemahkan teknologi enkripsi. Selain itu, WhatsApp juga tidak ada iklan, sedangkan sebagian besar keuntungan Facebook didapat hampir seluruhnya dari iklan, Associated Press melaporkan.
Menanggapi pengunduran diri Koum, Kepala Eksekutif Facebook Mark Zuckerberg, mengatakan dia bersyukur Koum mengajarinya mengenai enkripsi “dan kemampuan teknologi itu untuk mengembalikan kontrol dari sistem terpusat kembali ke tangan para pengguna. Nilai-nilai ini akan menjadi inti WhatsApp.” (voaindonesia.com)
Editor : Sotyati
Jaga Imun Tubuh Atasi Tuberkulosis
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Dokter Spesialis Paru RSPI Bintaro, Dr dr Raden Rara Diah Handayani, Sp.P...