Pendukung Spanyol Ditahan Saat Main Kembang Api
NICE, SATUHARAPAN.COM – Kepolisian Nice, Prancis yang bertugas mengamankan laga Spanyol menghadapi Turki di Piala Eropa 2016, di Stadion Allianz Riviera, hari Sabtu (18/6) dibuat kelabakan karena harus mengamankan tiga penggemar Spanyol yang berusaha menyulut kembang api.
Menurut keterangan kepolisian, tiga pendukung tim berjuluk Matador tersebut selain ditahan karena menyalakan kembang api juga membawa spanduk ideologi garis keras Neo Nazi.
Kelompok Neo Nazi berawal di Jerman, kelompok ini menjadi musuh sebagian besar kepolisian di Eropa karena hingga 2011 penganut kelompok ini jumlahnya mencapai 22.400 anggota, termasuk 9.800 orang yang menyatakan tak takut menggunakan jalan kekerasan untuk menegaskan sikap politiknya.
Para simpatisan ini mendukung sikap ultra nationalis, rasis dan anti-Semit, serta meyakini keunggulan ras Arya dan berniat mengusir kaum pendatang.
Dalam Piala Eropa 2016, Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) melarang keras segala jenis bahan peledak masuk ke stadion, kendati pada beberapa pertandingan para penggemar sepak bola berhasil membawanya ke dalam stadion.
Fakta lain dalam laga Spanyol menghadapi Turki yakni partai tersebut diwarnai kembang api, karena setelah sebelumnya penggemar Spanyol ditahan namun di akhir laga beberapa penggemar Turki menyalakan dan melemparkan beberapa petasan ke lapangan setelah Turki mengalami kekalahan dengan skor 3-0 dari Spanyol.
Saat Spanyol menggunduli Turki, penyerang yang beberapa hari lalu mendapat layanan cukur rambut dari rekannya, Alvaro Morata mencetak dua gol bagi Spanyol di menit ke-34 dan ke-48, satu gol lainnya bagi tim asuhan Vicente Del Bosque dihasilkan Nolito menit ke-37. (mirror.co.uk).
Editor : Eben E. Siadari
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...