Peneliti Gunakan Drone Mencari Tanda Keberadaan Monster Loch Ness
LONDON, SATUHARAPAN.COM-Para pemburu misteri berkumpul di sebuah danau di Skotlandia pada hari Sabtu (27/8) untuk mencari tanda-tanda keberadaan monster Loch Ness yang mistis.
Loch Ness Center mengatakan bahwa para peneliti akan mencoba mencari bukti Nessie menggunakan drone pencitraan termal, kamera inframerah, dan hidrofon untuk mendeteksi suara bawah air di perairan keruh danau.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini disebut-sebut sebagai survei danau terbesar dalam 50 tahun terakhir, dan melibatkan para sukarelawan yang memindai air dari perahu dan tepi danau, serta para sukarelawan lainnya di seluruh dunia yang ikut serta menggunakan kamera web.
Alan McKenna dari Loch Ness Center mengatakan tujuannya adalah “untuk menginspirasi generasi baru penggemar Loch Ness.”
McKenna mengatakan kepada radio BBC bahwa para pemburu “mencari celah di permukaan dan meminta sukarelawan untuk mencatat segala macam perilaku alami di danau tersebut.”
“Tidak semua riak atau gelombang adalah bencana. Ada yang bisa dijelaskan, tapi ada juga yang tidak bisa dijelaskan,” katanya.
Loch Ness Center terletak di bekas Hotel Drumnadrochit, tempat dimulainya legenda Nessie modern. Pada tahun 1933, manajer Aldie Mackay melaporkan melihat “binatang air” di danau yang dikelilingi pegunungan, perairan tawar terbesar dan salah satu yang terdalam hingga 750 kaki (230 meter).
Kisah ini memicu daya tarik lama di seluruh dunia dengan menemukan monster yang sulit ditangkap, menyebarkan hoax, dan ratusan laporan saksi mata. Banyak teori telah dikemukakan selama bertahun-tahun, termasuk bahwa makhluk tersebut mungkin adalah reptil laut prasejarah, belut raksasa, ikan sturgeon, atau bahkan gajah sirkus yang melarikan diri.
Banyak yang percaya bahwa penampakan tersebut hanya lelucon atau dapat dijelaskan dengan kayu yang mengambang atau angin kencang, namun legenda tersebut merupakan keuntungan bagi pariwisata di wilayah Dataran Tinggi Skotlandia yang indah.
Skeptisisme seperti itu tidak menghalangi para sukarelawan seperti Craig Gallifrey. “Saya yakin ada sesuatu di danau itu,” katanya, meski dia berpikiran terbuka tentang apa itu. “Saya pikir pasti ada sesuatu yang memicu spekulasi tersebut.”
Dia mengatakan bahwa apa pun hasil pencarian akhir pekan itu, “legenda tersebut akan terus berlanjut.”
“Saya pikir itu hanya imajinasi tentang sesuatu yang berada di perairan terbesar di Inggris… Masih banyak lagi cerita lainnya,” katanya. “Masih ada hal lain, meski belum terbukti. Masih ada sesuatu yang istimewa tentang danau itu.” (AP)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...