Peneliti Temukan Mikroplastik dalam Pembuluh Darah Manusia
SATUHARAPAN.COM - Mikroplastik yang digunakan dalam kemasan cat dan makanan telah ditemukan di pembuluh darah manusia, sebuah studi baru mengungkapkan.
Para ilmuwan menganalisis jaringan vena saphenous manusia yang diambil dari pasien yang menjalani operasi bypass jantung dalam studi percontohan kecil dari lima orang.
Vena saphenous adalah pembuluh darah di kaki yang membantu dalam mengirimkan darah dari kaki kembali ke jantung.
Ditemukan bahwa mikroplastik dapat melewati pembuluh darah ke jaringan pembuluh darah, meskipun implikasi kesehatannya belum dipelajari.
Studi yang diterbitkan dalam jurnal Plos One, menemukan bahwa mikroplastik yang paling menonjol termasuk resin alkid – ditemukan dalam cat sintetis, pernis, dan enamel; polivinil asetat (PVAC) – perekat yang ditemukan dalam kemasan makanan dan nilon; dan EVOH dan EVA – digunakan dalam bahan kemasan fleksibel.
Setidaknya ditemukan 15 partikel mikroplastik per gram jaringan vena dan lima jenis polimer berbeda dalam jaringan pada empat dari lima sampel. Hingga saat ini, belum ada penelitian apakah mikroplastik dapat menyusup atau melewati penghalang biologis apa pun, termasuk pembuluh darah.
Profesor Jeanette Rotchell, ahli toksikologi lingkungan di University of Hull, seperti dikutip oleh The Independent, mengatakan: “Kami terkejut menemukan mereka. Kita sudah tahu bahwa mikroplastik ada dalam darah, dari sebuah penelitian yang dilakukan rekan Belanda tahun lalu.”
Dia melanjutkan, "Tetapi tidak jelas apakah mereka dapat melintasi pembuluh darah ke jaringan pembuluh darah dan pekerjaan ini menunjukkan bahwa mereka dapat melakukan hal itu."
Rotchell juga mengatakan implikasinya pada kesehatan manusia tidak diketahui saat ini, tetapi "yang dapat kami katakan adalah bahwa dari penelitian yang menggunakan sel yang tumbuh di piring, sel tersebut menyebabkan peradangan dan respons stres."
Manusia dapat menelan partikel plastik melalui konsumsi makanan laut dan produk makanan darat, air minum, dan terkadang melalui udara.
Dalam sebuah studi tahun 2022, polusi mikroplastik terdeteksi dalam darah manusia untuk pertama kalinya. Studi ini melibatkan 22 sukarelawan.
Sampah plastik dalam jumlah besar dibuang ke lingkungan dan mikroplastik sekarang mencemari segala sesuatu yang berinteraksi dengan manusia. Dalam beberapa kasus, mikroplastik ditemukan di kotoran bayi dan orang dewasa. (dengan Al Arabiya)
Editor : Sabar Subekti
Awas Uang Palsu, Begini Cek Keasliannya
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Peredaran uang palsu masih marak menjadi masalah yang cukup meresahkan da...