Penembak Yohanes Paulus Ingin Temui Paus Fransiskus
ISTANBUL, SATUHARAPAN.COM - Ekstremis Turki Mehmet Ali Agca, yang berusaha membunuh Paus Yohanes Paulus II lebih dari tiga dekade lalu, meminta izin Vatikan untuk bertemu Paus Fransiskus saat dirinya mengunjungi Turki pekan depan, ungkap laporan di mediaTurki pada Rabu (19/11).
Paus dijadwalkan akan mengunjungi Turki untuk pertama kalinya dari 28 hingga 30 November. Di sana dia akan bertemu dengan Presiden Recep Tayyip Erdogan dan Perdana Menteri Ahmet Davutoglu.
“Paus Fransiskus, yang berusaha meningkatkan perdamaian dan persaudaraan di saat dunia tengah mengalami krisis politik, ekonomi dan kemanusiaan, disambut baik di Turki,” kata Agca dalam sebuah pernyataan pers yang dipublikasikan media Turki.
“Saya Mehmet Ali Agca dan saya ingin bertemu Paus dalam kunjungan ini,” ungkap pernyataan tersebut, disertai foto Paus Yohanes Paulus II yang mengunjungi Agca di sebuah penjara Roma pada 1983 untuk memaafkan penyerangnya.
Yohanes Paulus II hampir meninggal dalam upaya pembunuhan 1981, ketika Agca menembaknya dari jarak dekat di St Peter’s Square. Satu peluru menempus bagian perutnya dan satu lagi hampir mengenai jantungnya.
Motif serangan tersebut, yang membuat Agca dipenjara di Italia, masih menjadi misteri.
Agca, yang dipercaya menderita gangguan mental. Dia diekstradisi dari penjara Italia ke Turki pada tahun 2000 dan dibebaskan dari penjara Turki pada 2010 setelah menjalani hukuman hampir tiga dekade di balik jeruji besi.
Agca juga dihukum karena membunuh wartawan ternama, Abdi Ipekci, dua perampokan bersenjata dan melarikan diri dari penjara, yang dilakukannya di tahun 1970-an. (AFP)
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...