Penemu Satelit Mata-Mata Meninggal Dunia
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Albert Wheelon, salah satu tokoh pengembangan satelit mata-mata pertama dan kemudian industri satelit komunikasi komersial, telah meninggal pada Jumat (27/9). Albert meninggal dunia di kediamannya di Montecito, California pada usia 84 tahun. Buah karyanya merupakan teknologi paling awal sekaligus paling penting dalam keamanan nasional di Amerika Serikat (AS).
Wheelon, pada tahun 1960-an merupakan salah satu inovator teknologi ruang angkasa paling penting di AS. Setelah kematiannya ini dia meninggalkan perusahaan milyaran dolar dan membuat kontribusi penting bagi sistem keamanan nasional AS. Wheelon merupakan direktur pertama C.I.A Badan Intelijen AS yang menemukan satelit pengintaian foto pada awal 1960-an.
Pesawat ruang angkasa bernama saat perang dingin antara Amerika melawan Rusia dahulu, Corona, merupakan piranti yang bertugas mengirim gambaran kepada militer tentang perencanaan militer AS terhadap kemampuan konkret Uni Soviet yang pada saat itu masih pesaing berat AS dalam persenjataan nuklir, merupakan karyanya.
“Bud (panggilan akrab Wheelon) adalah salah satu raksasa kedirgantaraan, dia adalah seorang ilmuwan yang luar biasa,” kata Steven Dorfman, rekan kerja Wheelon.
Setelah menjalani tugas dinas di CIA selama empat tahun, Wheelon pindah kembali ke Los Angeles tempat di mana ia dibesarkan. Wheelon membuat bisnis pada bidang telekomunikasi satelit pada tahun 1967, dengan nama Hughes Aircraft. Selama dua dekade, Hughes adalah produsen dominan satelit komunikasi dan salah satu perusahaan swasta besar di California.
Wheelon merupakan contoh ilmuwan yang tangguh dan tidak mentolerir orang-orang bodoh. “Dia tidak suka orang pemalu, apalagi kalau ada orang yang meninggalkan kantornya gemetar, karena terlalu banyak dimarahi,” kata Robert Roney, wakil direktur Hughes Aircraft.
Roney mengatakan bahwa Whelon adalah orang yang tegas dan galak, sekaligus disegani sebagai pemimpin besar, dan dikagumi.
“Tugas saya adalah untuk menenangkan saraf para pegawai, apabila dimarahi Bud. Ini adalah pekerjaan penuh waktu, Bud adalah seorang pemimpin besar dan akhirnya menjadi sangat dikagumi,” lanjut Roney.
Wheelon lahir 18 Januari 1929, di Moline, Illinois. Adik Albert, Marcia Wheelon mengatakan bahwa dulu Albert, Albert Wheelon, adalah seorang insinyur luar angkasa yang membawa keluarganya ke Los Angeles pada 1936 sehingga dia memulai awal karirnya bisa bekerja di Douglas Aircraft Co.
Wheelon menerima gelar doktor dalam fisika dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) dan tidak pernah melupakan sumbangsih bidang fisika bagi dirinya. Bidang spesialisasinya khusus adalah kilau elektromagnetik, yang melibatkan transmisi gelombang elektromagnetik melalui atmosfer.
Wheelon ini meninggalkan seorang istri kedua, Cicely, seorang putri, Cynthia Wheelon, cucu, Erik Wheelon, dan saudara perempuan, Marcia. Istri pertamanya, Nancy, meninggal pada tahun 1980 dan dari pernikahannya dengan Nancy sempat dikaruniai putri lain bernama Elizabeth yang meninggal pada 2006. (latimes.com)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...