Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 16:54 WIB | Selasa, 29 Maret 2016

Pengadaan 1000 Gerobak PKL Penghuni Rusun Masuk Tahap Lelang

Gerobak soto ayam lamongan sengaja didatangkan dari Cilandak, Jakarta Selatan menjadi salah satu menu untuk para tamu. (Dok. satuharapan.com/Dedy Istanto)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Proses pengadaan 1.000 gerobak stainless untuk pedagang kaki lima (PKL) akan segera masuk proses lelang. Rencananya setiap bulan akan ada 200 gerobak yang siap diproduksi.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) DKI Jakarta, Irwandi mengatakan pihaknya akan melakukan proses lelang cepat. Pasalnya unit gerobak stainless belum masuk Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP).

"Kita sudah ada penyedia jasanya, sanggup 200 gerobak setiap bulan, kalau memang berhasil maka tahun depan item gerobak akan dimasukkan ke LKPP," ujarnya, Selasa (29/3).

Untuk tahap awal sebanyak 500 gerobak rencananya akan diberikan ke lokasi binaan di Jalan Cengkeh, Jakarta Barat. Sedangkan sisanya akan dibagi ke lokasi binaan empat wilayah kota lainnya.

"Difokuskan di Cengkeh dulu, lokasi binaanya kan Oktober sudah selesai, jadi gerobaknya akan disama ratakan semua," kata dia. 

Pengadaan 1000 gerobak PKL ini sebelumnya sudah diwacanakan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dalam Kebijakan Umum APBD dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2016.

Semula gerobak yang diusulkan Dinas KUMKMP sebanyak‎ 300 unit, kemudian ditambah menjadi 1.000 unit. Namun dengan catatan, pembelian gerobak berbahan stainless steel itu harus melalui E-Katalog Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah (LKPP).

"Ini judul kegiatannya harusnya gini, tersedianya gerobak higienis untuk seluruh PKL DKI. Dan saya minta ini diutamakan juga untuk penghuni rumah susun yang mau dagang," kata dia, saat menyisir anggaran kegiatan Dinas KUMKMP dalam dokumen KUA-PPAS 2016 di ruang rapat pimpinan (rapim) di Balai Kota, Sabtu (28/11).

‎Mantan Bupati Belitung Timur itu mendukung pengadaan gerobak untuk PKL di lokasi binaan, lokasi sementara yang diusulkan Dinas KUMKMP DKI. Hanya saja, pemberian gerobak tersebut harus tepat sasaran sehingga perlu dilakukan pendataan dan dibuat sistem pengawasan yang benar.

"Penerimanya perlu didaftar, semua dipakaikan kode, identitas (ID) dari Bank DKI atau Bank Mandiri. Gerobaknya juga harus ditempelkan stiker. Di ID pedagang itu dipasang juga foto mereka. Foto itu bisa dikeluarin di Smart City semua," papar Basuki.

Dia juga meminta Dinas KUMKMP memiliki target kapan seluruh gerobak PKL di ibukota tak lagi berkondisi buruk, tetapi sebaliknya bagus dan higienis. Jika gerobak pedagang sudah berkondisi  baik dan higienis, para konsumen nantinya akan percaya bahwa makanan yang dijual pedagang aman dari zat berbahaya. (beritajakarta.com)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home