Pengadaan Paket Perdana Elpiji 3 Kg Akan Diselesaikan PT Pindad
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menindaklanjuti keinginan Presiden saat mengunjungi PT Pindad (Persero), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melakukan kerja sama dengan PT Pindad (Persero) dalam pengadaan paket perdana 3 kg untuk program konversi minyak tanah ke elpiji dan konverter kit untuk nelayan pada program konversi solar ke gas nelayan. Anggaran untuk kedua program tersebut diperkirakan mencapai Rp 1,7 triliun.
Program konversi minyak tanah ke elpiji, saat ini sudah pada tahap penyisiran wilayah-wilayah yang belum terkonversi. Tahap penyisiran ini, memerlukan 2.000.000 paket perdana.
Terkait dengan penyediaan paket perdana tersebut Kementerian ESDM menjalin kerja sama dengan PT Pindad (Persero). "Saya ingin menjajaki kemungkinan dukungan PT Pindad untuk mempercepat program-program pembangunan infrastruktur migas yang dikelola oleh ESDM," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said, seusai bertemu Direktur Utama PT Pindad (Persero) Silmy Karim, Rabu (14/01).
Saat ini, Kementerian ESDM sedang fokus kepada dua program, yaitu konversi minyak tanah ke elpiji dan konverter kit solar ke elpiji untuk nelayan.
"Dua item yang sedang kita pikirkan, kita akan punya project untuk membuat 2.000.000 tabung elpiji 3 kg sebagai implementasi dari program konversi minyak tanah ke gas untuk dibagikan ke daerah yang masih menggunakan minyak tanah antara lain di Sumatera, Aceh, Sulawesi dan Papua. Kedua, kita punya project konverter untuk nelayan yang semula menggunakan bahan bakar solar menjadi berbahan gas elpiji. Kegiatan ini bersinergi dengan Kementerian Kelautan," kata Menteri.
PT Pindad menurut Menteri, memiliki kapasitas dan kemampuan yang mendukung untuk mengerjakan kedua item tersebut. "Dua item itu rasanya bisa kita tugaskan Pak Silmy dari PT Pindad untuk menyiapkannya," kata Menteri.
Menurut Menteri, kedua proyek dengan anggaran mencapai hampir Rp 1,7 triliun tersebut, akan memberi keuntungan kepada kedua belah pihak, Kementerian ESDM mendapatkan jaminan pasokan, sedangkan PT Pindad mendapatkan revenue dari luar produk-produk persenjataan.
Menambahkan Menteri ESDM, Direktur Utama PT Pindad Silmy Karim menyatakan, kerja sama yang dibangun dengan Kementerian ESDM ini merupakan tindak lanjut dari permintaan Presiden ketika berkunjung ke PT Pindad beberapa waktu lalu, yang menyatakan diperlukan penyerapan nonperalatan pertahanan dan keamanan dengan memperluas pangsa pasar bukan hanya sektor pertahanan.
Mengenai kemampuan produksi tabung elpiji 3 kg, Silmy mengatakan, PT Pindad mampu memproduksi tabung elpiji sebanyak 10.000 tabung per hari atau kurang lebih 3.000.000 per tahun dan untuk konverter. PT Pindad sudah memiliki teknologinya, sehingga tinggal menyesuaikannya dengan peralatan yang digunakan nelayan saat ini.
PT Krakatau Steel telah menyatakan kesediaan untuk memasok bahan baku kedua tabung, baik untuk tabung elpiji 3 kg juga konverter kit. "Pasokan bahan baku, saya sudah meminta support kepada Dirut PT Karkatau Steel dan Krakatau Steel menyambut baik kerja sama ini, karena ini merupakan sinergi antar-BUMN untuk mendukung program pemerintah," kata Silmy. (esdm.go.id)
Editor : Sotyati
Swedia Tidak Akan Lagi Mendanai Badan Bantuan untuk Palestin...
STOCKHOLM, SATUHARAPAN.COM-Swedia tidak akan lagi mendanai badan pengungsi PBB untuk Palestina (UNRW...