Pengadilan Brasil Larang Perusahaan Sumbang Kampanye Politik
RIO DE JANEIRO, SATUHARAPAN.COM - Pengadilan tinggi Brasil melarang perusahaan memberikan sumbangan dana untuk politisi atau partai politik. Langkah terbaru ini diambil setelah tarik-menarik yang keras mengenai dana kampanye politik antara aktivis, Kongres dan Presiden Dilma Rousseff.
Kontribusi perusahaan dalam kampanye politik dan partai dilarang oleh Mahkamah Agung Brasil pada hari Kamis. Keputusan itu berkaitan dengan skandal korupsi besar yang pernah terjadi yang diduga menyangkut pembiayaan oleh perusahaan untuk memenangkan kontrak berharga dengan raksasa minyak milik negara, Petrobras.
Keputusan itu melarang lebih dari 90 persen dana kampanye pada calon terkemuka dan akhirnya menjadi pemenang pemilihan presiden baru-baru ini. Asosiasi jaksa negara telah berusaha meyakinkan pengadilan untuk melarang pembiayaan seperti itu sejak 2013. Namun hal itu ditolak oleh suara tunggal seorang hakim konservatif.
"Pengaruh kekuatan ekonomi memuncak dengan membelokkan proses pemilihan menjadi permainan kartu politik, sebuah pantomim najis yang mengubah pemilih menjadi boneka, dan jatuh oleh satu pukulan terhadap kewarganegaraan dan demokrasi," kata Hakim Rosa Weber, seperti diberitakan media Jerman, Deutsche Welle.
Reformasi Politik
Keputusan itu dinilai sebagai kemenangan bagi reformasi dalam keuangan kampanye. Namun anggota parlemen Brasil mungkin akan memberikan keputusan akhir pada pekan depan dengan memutuskan undang-undang yang akan memungkinkan perusahaan memberikan sumbangan untuk kampanye.
Namun kemungkinan jumlah sumbangan jauh lebih kecil daripada yang telah terjadi pada masa lalu. Sekarang perusahaan bisa menyumbangkan sekitar US$ 5 juta (sekitar Rp 70 miliar) untuk kampanye politik.
Presiden Brasil, Dilma Rousseff, diharapkan memveto langkah tersebut ketika keputusan itu mencapai mejanya. Jika dia memveto yang ditunggangi oleh Kongres, pengujian aturan itu akan dilakukan depan Mahkamah Agung.
Dalam beberapa pemilu terakhir, perusahaan konstruksi dan teknik telah sangat terkenal memberikan sejumlah besar uang untuk politisi dan pemerintah Brasil memberi investasi besar dalam infrastruktur dalam sepuluh tahun terakhir.
Ketika menjadi tuan rumah Piala Dunia sepakbola tahun 2014 dan Olimpiade Musim Panas 2016, Brasilia telah bekerja tanpa henti untuk meningkatkan pelabuhan, jalan, bandara, dan kereta api, serta tak terhitung jumlahnya projek lain.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...