Pengadilan London Perintahkan Mantan Direktur Bank Membayar Rp 4,6 Triliun Uang yang Dia Curi
MOSCOW, SATUHARAPAN.COM - Pengadilan Tinggi London, Inggris, memerintahkan buronan asal Kazakhtan dan mantan bankir untuk membayar ganti rugi sekitar US$ 400 juta (setara Rp 4,6 triliun) kepada sebuah bank yang dananya dia gelapkan, kata pengadilan tersebut.
Mukhtar Ablyazov, pria tersebut sebelumnya menjabat sebagai Direktur Bank BTA, sebuah bank besar Kazakhstan yang efektif dinasionalisasi pada bulan Februari 2009.
Bank tersebut mengajukan 11 tuntutan terpisah di Inggris dan Wales dan berusaha untuk memulihkan keuangan dengan klaim sebesar US$ 5 juta dana bank yang digelapkan oleh Mukhtar Ablyazov ketika dia menduduki pucuk pimpinan bang tersebut.
Pengadilan pada hari Selasa (26/11) memproses tuduhan pencurian uang oleh Mukhtar Ablyazov. Dia menggelapkan uang dalam transaksi pada bursa efek senilai US$ 300 juta. Dana itu diduga disalahgunakan untuk kepentingannya dalam serangkaian transaksi keuangan pada tahun 2008 dan awal 2009, kata pengadilan itu.
Pengadilan memerintahkan Mukhtar Ablyazov untuk membayar bank uang pokok sebesar US$ 294 juta lebih dengan bunga yang akan dibebankan pada tingkat 7,3 persen per tahun. Pengadilan tidak secara eksplisit menyatakan jumlah total termasuk bunga, tetapi sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Selasa (26/11) oleh Bank BTA mengklaim jumlahnya sebesar sekitar US$ 400 juta.
Managing Director Bank BTA, Pavel Prosyankin, memuji keputusan tersebut. Dia mengatakan, Dia menganggap bahwa keputusan pengadilan yang memberatkan Ablyazov terkait penipuan dalam kasus tersebut, akan membantu upaya Bank terus mengejar Ablyazov dan rekan-rekannya untuk memulihkan aset yang dicuri dari Bank selama dia menjabat.
Mukhtar Ablyazov melarikan diri ke Inggris setelah pemerintah Kazakhstan mengakuisisi saham di BTA pada tahun 2009, dan bank berada di bawah kendali Samruk-Kazyna.
Dia mendapatkan suaka politik di Inggris pada tahun 2011, namun, menurut pengadilan, dia merupakan buron sejak Februari 2012. Keberadaan Mukhtar Ablyazov tetap tidak diketahui sampai dia ditahan pada tanggal 31 Juli lalu, ketika ditangkap dekat Cannes, Perancis oleh polisi setempat. Pemerintah Kazakhstan, Rusia, dan Ukraina berusaha untuk mengekstradisi dia berkaitan kejahatan yang dilakukan. (ria/ru)
Dampak Childfree Pada Wanita
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Praktisi Kesehatan Masyarakat dr. Ngabila Salama membeberkan sejumlah dam...