Pengamat: Indonesia Perlu Aktif Selidiki Kapal Tenggelam
BANDA ACEH, SATUHARAPAN.COM - Pengamat hubungan Malaysia-Indonesia, M Adli Abdullah, menyarankan Pemerintah RI perlu secara aktif ikut dilibatkan dalam penyelidikan kasus tenggelamnya kapal yang mengangkut tenaga kerja Indonesia (TKI) di perairan Pulau Carey, Kuala Langat, Selangor, Malaysia.
"Saya menilai keterlibatan Pemerintah Indonesia diperlukan untuk mengetahui juga penyebab kapal itu tenggelam, sebab di dalam kapal naas tersebut adalah warga Negara Indonesia," katanya di Banda Aceh, Jumat (20/6).
Staf pengajar Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala itu juga menjelaskan, perlunya keterlibatan Pemerintah Indonesia adalah untuk menjawab berbagai isu lain sebagai penyebab tenggelamnya kapal yang mengangkut 97 TKI.
"Paling penting juga adanya keterbukaan Pemerintah Malaysia untuk menyelidiki dan menjelaskan secara terbuka penyebab kapal naas itu tenggelam," dia menambahkan.
Kapal Jeti Kelanang yang mengangkut 97 penumpang tujuan Indonesia, tenggelam di perairan Pulau Carey, Kuala Langat, Selangor, Malaysia pada Rabu (18/6) dini hari, dan sebagian besar penumpangnya perantau asal Aceh.
Hingga Jumat (20/6) sore, dari 97 penumpang itu sebanyak 14 orang ditemukan meninggal dunia, dan sembilan jenazah di antaranya teridentifikasi.
Di pihak lain, M Adli Abdullah juga meminta Pemerintah Pusat membenahi pelayanan yang diberikan pihak Kedutaan Besar RI di Kuala Lumpur kepada para TKI.
"Sebab, informasi yang saya peroleh selama ini menyebutkan para TKI sulit mendapatkan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP). Berbelitnya urusan untuk itu, terkadang membuat mereka nekad pulang ke Tanah Air tidak melalui transportasi resmi," kata dia.
Kalau itu benar, M Adli Abdullah meminta Pemerintah Pusat, segera membenahi agar kasus-kasus seperti tenggelamnya kapal di Kuala Langat tersebut tidak terulang kembali di masa mendatang. (Ant)
Editor : Sotyati
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...