Pengamat: Kedatangan Jokowi ke Kopassus Bukan Darurat Perang
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pengamat Militer dan Intelijen Susaningtyas Kertopati atau Nuning menilai Presiden Joko Widodo yang mendatangi Komando Pasukan Khusus (Kopassus) pada hari Kamis (10/11) bukan menandakan kondisi negara darurat perang.
“Kedatangan Presiden memang kan nomenklatur Kopassus begitu,jadi bukan hal yan perlu dicurigai. Presiden ke Kopassus saya rasa bukan hal yang menandakan kondisi negara darurat perang,” kata Nuning saat dihubungi wartawan di Jakarta, hari Jumat (11/11).
Menurut Nuning Presiden Jokowi perlu melihat perkembangan Kopassus bagaimana Kopassus sebagai pasukan khusus harus siap mengawal sistem pertahanan NKRI.
“Kopassus yang termasuk lima Pasukan Khusus terbaik di dunia ini memiliki ciri khas kemampuan khusus seperti gerak cepat di setiap medan, menembak tepat, pengintaian, perang hutan, buru senyap, survival, para dasar dan anti teror," kata dia.
Misi dan tugas Kopassus bersifat rahasia, kata Nuning jadi mayoritas kegiatan tugasnya tak pernah diketahui secara menyeluruh.
“Tugas pokok Kopassus bertugas membantu Kasad dalam membina fungsi dan kesiapan operasional pasukan khusus serta menyelenggarakan operasi Komando, operasi sandi yudha, operasi penanggulangan teror dan operasi khusus lainnya terhadap sasaran strategis terpilih baik didalam maupun diluar wilayah yurisdiksi nasional Indonesia sesuai perintah Panglima TNI dalam rangka mendukung tugas pokok TNI," kata dia.
“Saya tidak melihat semata-mata Presiden Jokowi berkunjung 'saat butuh' ya. Mungkin saja terkait masalah kesempatan dan waktu saja. Kunjungan ini juga kan ditujukan untuk memberi semangat prajurit, apalagi Danjennya baru".
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Risiko 4F dan Gejala Batu Kantung Empedu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Dokter spesialis bedah subspesialis bedah digestif konsultan RSCM dr. Arn...