Presiden Minta Prajurit Marinir Jadi Perekat Kemajemukan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Presiden Joko Widodo berpesan kepada para prajurit marinir agar dalam menjalankan tugasnya senantiasa menjadi perekat kemajemukan bangsa. Prajurit marinir haruslah menjadi garda terdepan dalam menjaga keutuhan negara Indonesia.
"Sebagai Tentara Nasional, Prajurit Korps Marinir harus menjadi kekuatan perekat kemajemukan dan pantang menyerah dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata Presiden Joko Widodo saat memberikan arahan kepada prajurit Marinir di lapangan markas Korps Marinir, Cilandak, Jakarta, hari Jumat (11/11).
Bangsa Indonesia ingin selalu menikmati indahnya kedamaian, indahnya persaudaraan di tengah keberagaman. Telah banyak bangsa yang menghadapi takdir sejarahnya dengan tercerai-berai karena tak mampu menjaga kemajemukannya.
Padahal, sejak dahulu, para leluhur bangsa ini meyakini bahwa keragaman tidaklah menjadi halangan bagi sebuah bangsa untuk berdiri tegak. Keragaman justru mampu menjadikan Indonesia memiliki kekuatan untuk bersatu sebagaimana tercermin dalam semboyan negara, Bhinneka Tunggal Ika.
"Di negara kita, kita ingin yang mayoritas itu melindungi minoritas. Yang minoritas menghormati mayoritas. Saling menghargai, saling menghormati. Kemajemukan bisa menjadi kekuatan yang maha dahsyat jika kita mampu menjaganya dengan baik dalam bingkai persatuan Indonesia, dalam bingkai NKRI," kata Presiden.
Menurut presiden, hanya satu yang dibutuhkan bagi para prajurit dalam menjalankan tugasnya, yakni kebanggaan dan harga diri sebagai prajurit. Kebanggaan dan harga diri haruslah dimiliki seorang prajurit dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
"Kita tahu, loyalitas prajurit Korps Marinir pada rakyat, pada bangsa, pada negara tidak perlu diragukan lagi. Hanya satu pegangan bagi setiap prajurit Korps Marinir, yakni kebanggaan dan harga diri sebagai prajurit sejati," katanya.
Ditemui usai pengarahan, sama halnya ketika mengunjungi Korps Brimob sebelum acara tersebut, presiden menekankan bahwa dirinya ingin melihat langsung kesiapan Korps Marinir dalam menjaga dan melindungi masyarakat Indonesia. Selain itu, ia juga hendak menekankan kepada para prajurit agar selalu setia kepada negara kesatuan Republik Indonesia.
"Saya ingin memastikan bahwa semuanya loyal kepada negara, setia kepada Pancasila, kepada Undang-Undang Dasar 1945, kepada NKRI, dan kepada kebhinnekaan kita. Sehingga kalau sudah bertemu dan dekat seperti ini bisa kita rasakan, prajurit kita siap," katanya.
Dalam pengarahan yang dihadiri oleh Brigade Infanteri, Resimen Artileri, Resimen Kavaleri, Resimen Bantuan Tempur, dan Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) tersebut, Presiden didampingi oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Ade Supandi, dan Komandan Korps Marinir Brigadir Jenderal TNI (Mar) R.M. Trusono.
Presiden juga menuliskan pesan untuk jajaran Korps Marinis pada sebuah papan berwarna putih yang berbunyikan:
Prajurit petarung Korps Marinir selalu dekat dengan rakyat, dicintai rakyat. Pertahankan!!!
Jaya di darat dan jaya di laut
Joko Widodo - RI-1
Editor : Eben E. Siadari
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...