Pengamat: Lebih Baik Agung Laksono cs Buat Partai Baru
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Dosen Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Pangi Syarwi Chaniago menyarankan tiga kader Partai Golkar yang telah dipecat Agung Laksono, Priyo Budi Santoso, dan Agus Gumiwang, membuat partai baru dibanding memperkeruh suasana kebatinan partai berlambang pohon beringin tersebut.
“Lebih baik Agung Laksono, Priyo Budi Santoso, serta Agus Gumiwang, membuat partai baru daripada mempertahankan dinamika konflik dan memperkeruh suasana kebatinan Partai Golkar,” kata Pangi kepada satuharapan.com, di Jakarta, Minggu (7/12).
Hal tersebut disampaikannya setelah menyaksikan kondisi Musyawarah Nasional Partai Golkar yang diselenggarakan ketiga tokoh tersebut di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, sejak Sabtu (6/12), terbukti sepi.
“Munas tandingan yg diselenggarakan Presidium Penyelamat Partai Golkar yang awalnya direncanakan ramai ternyata tak banyak yang hadir alias sepi, itu karena kader-kader dari DPD Partai Golkar takut dipecat oleh Aburizal Bakrie,” ujar dia.
“Selain itu munas tandingan hanya membuang duit dan energi, hasilnya karir Agung Laksono cs the end atau tamat,” Pangi menambahkan.
Gagal Adu Domba
Pangi Syarwi Chaniago juga menilai peran pihak ketiga dalam mengadu domba Partai Golkar gagal. Penyebabnya, partai berlambang pohon beringin itu telah memiliki akar yang menancap hingga ke perut bumi, sehingga sulit untuk dikacaubalaukan
“Munas yang terselenggara di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta itu juga tak layak tak layak disebut tandingan, karena tidak seimbangnya kekuatan, baik dari jumlah peserta munas dengan kemeriahan spanduk, baliho, hingga aksesoris munas,” ujar Pangi.
Menurut dia Munas Partai Golkar di Nusa Dua, Bali, jauh lebih meriah dan dihadiri ribuan peserta.
“Kesimpulannya, dinamika politik Partai Golkar tak mampu mengadu domba kader dan memecah kekuatan kader DPD, sehingga konflik yangg muncul hanya di kalangan elite penentu saja,” kata dia.
Pangi juga memberi opsi lain bagi Agung Laksono cs, yakni kembali duduk bersama untuk konsensus atau islah kubu yang pernah bertikai, demi masa depan Partai Golkar yang lebih baik. “Sikap itu saya kira tak akan menurunkan wibawa Agus Laksono cs,” ujar dia.
“Kubu Aburizal Bakrie juga harus berbesar hati dan negarawan sedikit menerima kembali Agung cs sebagai kader dan selanjutnya diakomodir masuk kepengurusan,” dia menambahkan.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...