Pengamat Minta Presiden Jelaskan Hidupkan Lagi Wakil Panglima TNI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pengamat militer dan intelijen Susaningtyas Kertopati, yang akrab dipanggil Nuning, meminta Presiden Joko Widodo menjelaskan alasan mengapa wakil panglima TNI harus diadakan.
Sebab, kata Nuning, jangan sampai keberadaannya overlapping (tumpang tindih) dengan kepala staf dan panglima TNI sendiri.
"Ini mengantisipasi adanya konflik internal, dan juga harus diwaspadai bagaimana anggarannya bila ada pengembangan seperti itu," kata Nuning, anggota DPR RI 2009 - 2014, saat dihubungi satuharapan.com, di Jakarta, Jumat (20/3).
Nomenklatur Panglima TNI, menurut Nuning, meskipun sudah baku, bisa saja dilengkapi dengan hadirnya wakil. Meskipun begitu, hendaknya presiden menjelaskan dan menjabarkan alasan mengapa posisi wakil panglima TNI dihidupkan kembali setelah sekian lama dihapus.
"Pada dasarnya keberadaan panglima TNI itu sebagai pembantu Presiden juga, seperti halnya menteri kabinet," kata doktor yang mengambil disertasi "Komunikasi Intelijen Keamanan Polri" yang kemudian dibukukan itu.
Dalam hal ini, kata Nuning, kepala staf umum TNI (Kasum) ditiadakan sebenarnya tidak ada perubahan anggaran dan overlapping karena posisi Kasum digantikan wakil panglima TNI.
"Kenapa ada wakil panglima karena wakil panglima lebih bersifat operasional," katanya.
Jabatan wakil panglima TNI dihapus di era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dalam rangka perampingan struktur dalam tubuh TNI.
Editor : Sotyati
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...