Pengamat: Pilpres Tunjukkan Pandangan Objektif pada Jokowi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Firman Noor mengatakan hasil Pemilu Presiden 2014 menunjukkan pandangan masyarakat terhadap Joko Widodo semakin objektif.
"Hasil pilpres menunjukkan Jokowi sudah tidak lagi didewakan. Sebelumnya kan Jokowi seperti didewakan, bahkan ada survei yang mengatakan akan menang dengan selisih 30 persen," kata Firman Noor dihubungi di Jakarta, Kamis (24/7).
Firman mengatakan selisih perolehan suara antara Jokowi dengan pesaingnya Prabowo Subianto yang tipis menunjukkan Gubernur DKI Jakarta itu gagal mempertahankan citra positifnya.
Apalagi, dari pemilu legislatif hingga ke pemilu presiden jaraknya hanya tiga bulan. Dalam waktu nisbi singkat elektabilitas dan citra Jokowi bisa merosot drastis.
"Mungkin menjelang pilpres orang-orang jadi tahu siapa Jokowi yang sebenarnya. Karena itu, dia tidak bisa menang telak dengan pesaingnya, Prabowo," tuturnya.
Padahal, dari segi pemasaran politik, figur Jokowi nisbi lebih mudah "dijual" dibandingkan dengan Prabowo. Karena itu, hasil akhir Pemilu Presiden 2014 bisa dikatakan sebagai kegagalan Jokowi mempertahankan citra, di sisi lain keberhasilan tim Prabowo "menjual" calonnya.
KPU telah menetapkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai pemenang Pemilu Presiden 2014. Di sisi lain, salah satu calon presiden Prabowo Subianto menolak hasil pemilu presiden dan menyatakan menarik diri dari segala proses di KPU.
Pemilu Presiden 2014 diselenggarakan pada 9 Juli dan diikuti dua pasangan calon presiden dan wakil presiden yaitu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dengan nomor urut satu dan Joko Widodo-Jusuf Kalla dengan nomor urut dua.
Hasil akhir Pemilu Presiden 2014 menunjukkan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa memperoleh 62.576.444 suara atau 46,85 persen dan Joko Widodo-Jusuf Kalla mendapat 70.997.833 suara atau 53,15 persen. (Ant)
Editor : Bayu Probo
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...