Pengamat: RI Perlu Perhatikan Kualitas Barang Impor dari Tiongkok
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ekonom dari Center of Reform on Economic (CORE), Mohammad Faisal, mengatakan Indonesia perlu memperhatikan kualitas impor barang dari Tiongok.
Ia mengatakan, Tiongkok memang unggul dari sisi daya saing harga. Hal tersebut menjadi kabar baik bagi penghematan anggaran Indonesia untuk memulai pembangunan, terutama di sektor infrastruktur yang kini juga sudah mulai dilakukan Negeri Tirai Bambu tersebut.
Meski demikian, Faisal menggarisbawahi catatan perjanjian dengan Tiongkok, terutama dari sisi kualitas sebab kualitas merupakan hal penting yang harus diperhatikan.
“Jangan sampai harga Tiongkok memang lebih murah dibandingkan dengan investasi yang ditawarkan Jepang, misalnya, namun kemudian cepat rusak, misalnya kereta api, jembatan, kapal, dan sebagainya,” ujar Faisal, di Jakarta, Selasa (28/7).
Sebelumnya, menurut berita yang dihimpun dari berbagai media, Menteri Perdagangan, Rachmat Gobel, pernah mengungkapkan kekhawatirannya terhadap dampak pelemahan ekonomi Tiongkok terhadap neraca perdagangan Indonesia. Menurut Rachmat, penurunan ekonomi Tiongkok bisa mendorong naiknya impor ke Indonesia.
Pekan lalu Tiongkok mengabarkan tingkat pertumbuhan ekonominya yang tumbuh melambat di angka tujuh persen hingga beberapa tahun mendatang.
Sementara itu, berdasarkan data Badan Pusat Statisktik (BPS), Tiongkok merupakan negara asal impor non-migas terbesar di Indonesia. Selama Januari-Juni 2015, impor asal Tiongkok tercatat 14,71 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau mengampil porsi sebesar 24,17 persen.
Editor : Eben E. Siadari
Obituari: Mantan Rektor UKDW, Pdt. Em. Judowibowo Poerwowida...
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Mantan Rektor Universtias Kristen Duta Wacana, Yogyakarta, Dr. Judowibow...