Pengawas Makanan China Perketat Pengawasan Akibat Kontaminasi Bakteri Pada Susu Bayi
BEIJING, SATUHARAPAN.COM – Pengawas makanan di China mengatakan mereka akan meningkatkan pengawasan atas susu bubuk bayi setelah ketakutan yang terjadi akibat kontaminasi yang terjadi pada eksportir susu Selandia Baru, Fonterra.
The China Food and Drug Administration mengatakan, mereka akan menghukum perusahaan-perusahaan yang terbukti kendur melakukan pengawasan pada standar kualitas produk. Mereka juga menganjurkan perusahaan-perusahaan tersebut untuk meningkatkan manajemen dan pengawasan terhadap produk mereka.
Susu bubuk keluaran asing memang sangat populer di China. Masyarakat China memandang susu bubuk keluaran asing lebih handal dan memiliki kualitas yang tinggi. Sebaliknya, ASI tidak populer di China. Ini karena susu bubuk, terutama keluaran asing, dipandang jauh lebih baik, seperti dilansir oleh BBC.
Ini menjadikan China sebagai pasar yang sangat menguntungkan. Susu dengan merk luar negeri dijual dengan harga yang tinggi, bahkan sampai dua kali lipat dari susu merk lokal. Menurut pengamat pasar Euromonitor, diharapkan pada 2015, pasar meningkat dua kali lipat dan menghasilkan US$ 25 milyar.
Masalah keamanan
Akan tetapi, ada serangkaian masalah yang terjadi. Pada 2008, enam bayi meninggal dan ribuan lainnya sakit, akibat meminum susu yang terkontaminasi melamin. Hal menakutkan yang terbaru adalah kontaminasi pada susu bubuk bayi Fonterra.
The China Food and Drug Administration mengatakan, “Kurangnya tanggung jawab, kebijakan yang jelas dan pengawasan yang longgar, menyebabkan masalah keamanan atas susu formula bayi. Perlunya peningkatkan kualitas dan keamanan susu bubuk, untuk mendapatkan kembali kepercayaan konsumen.”
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...