EKONOMI
Penulis: Ignatius Dwiana
20:55 WIB | Jumat, 09 Agustus 2013
Pasca Tabrak Sapi, Runway Bandara Gorontalo Belum Berfungsi Penuh
GORONTALO, SATUHARAPAN.COM – Pembatasan penggunaan runway Bandara Djalaludin, Gorontalo masih berlangsung hingga Kamis (8/8). Panjang runway bandara tersebut berukuran 2500 M, namun runway yang dapat digunakan hanya sepanjang 1700 M. Hal tersebut menyusul kejadian tergelincirnya pesawat Lion Air JT 892 pada Selasa lalu (6/8) setelah menabrak sapi. Keterangan ini disampaikan dalam siaran pers Kepala Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Perhubungan Bambang S. Ervan.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Herry Bakti Singayuda Gumay mengungkapkan bawah runway yang dapat digunakan hanya 1.700 M.
Herry Bakti Singayuda Gumay mengatakan, “Dengan dibukanya landasan tersebut, pesawat penumpang regional jarak pendek sekelas ATR masih dapat take off dan landing di sana.”
Penegasan pembatasan penggunaan runway tersebut sesuai dengan isi dari Notice to Airmen (NOTAM) No. C0464/13 yang dikeluarkan Ditjen Perhubungan Udara pada 07 Agustus 2013.
Pesawat Lion Air tersebut belum dapat di evakuasi dari runway, namun telah diterbangkan pesawat ATR untuk membawa peralatan khusus. Selain itu, tim dari KNKT beserta dengan Ditjen Perhubungan Udara sudah berada di lokasi untuk melakukan pengecekan pesawat tersebut sehingga dapat dibersihkan dan dievakuasi.
Meskipun sempat menganggu kondisi penerbangan di Bandara Djalaludin, Gorontalo namun insiden tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. Sebanyak 110 penumpang selamat walau harus dievakuasi menggunakan mobil ke terminal kedatangan.
“Diharapkan bandara tersebut dapat segera normal dan dapat digunakan,” kata Herry Bakti Singayuda Gumay.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
BERITA TERKAIT
KABAR TERBARU
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...