Pengelolaan Sumber Daya Alam Indonesia Salah
KULON PROGO, SATUHARAPAN.COM - Calon presiden hasil konvensi rakyat juga Bupati Kutai Timur Isran Noor menilai masih banyaknya masyarakat Indonesia yang miskin dan lemah disebabkan oleh salahnya pengelolaan sumber daya alam.
"Saya katakan bahwa Negara Indonesia kaya raya, makmur dan sejehtera. Tapi masih masyarakat yang miskin dan lemah. Hal ini karena kita belum benar mengelola sumber daya alam atau juga kita belum pandai bersyukur kepada Tuhan," kata Isran Noor dalam acara Gelar Budaya Nusantara dan Isran Noor Mendengar "Menggali Budaya Agraris dan Maritim sebagai Identifikasi Jati Diri Bangsa Indonesia Demi Kembalinya Kejayaan Nusantara" di Kulon Progo, Minggu (4/5).
Ia mengatakan saat ini di Indonesia masih dihadapkan pada persoalan-persoalan kehidupan, sosial, budaya, dan masalah-masalah yang berkembang di masyarakat.
"Sebenarnya, kita adalah sebuah negara yang besar. Negara yang tidak mungkin dimiliki negara lain. Ratusan hingga puluhan ribu entnia terjaga dengan baik. Bisa dibayangkan, bangsa yang tetap utuh meski mengalami perubahan besar. Pada abad 21 ini semoga terulang kembali," kata Isran Noor yang juga Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) dan Ketua DPD Partai Demokrat Kalimantan Timur serta Ketua Umum Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani).
Pengamat Politik Universitas Gajah Mada (UGM) Arie Sujito memgatakan selama tiga tahun mengawal Undang-Undang Desa, banyak menghadapi persoalan dan cobaan. Pergeseran politik otoriter menjadi demokratis seperti di Indonesia, tidak mudah dijalankan.
Sebab, lanjut Arie, masih banyak pekerjaan rumah yakni kemiskinan dan masyarakat belum mendapat hak dasarnya.
"Kita tahu persis, Indonesia kaya raya. Ini disebabkan kita salah memperlakukan sumber daya alam, sehingga membuat kita tidak sejahtera. Menjadi jati diri sebagai bangsa adalah bagaimana pemimpin membawa kearah masyarakat harapkan," kata Arie.
Menurut Arie, mengembalikan jati diri nusantara dimulai dengan memikirkan jati diri bangsa Indonesia, bukan nasib pemimpin.
"Pancasila menjadi pedoman dan arah tujuan, jangan sampai rakyat Indonesia miskin karena salah mengelola sumder daya alam. Kita kalah dengan Malaysia dan Korea, padahal kita memiliki hutan, sumber daya alam, dan negara besar. Ini karena salah dalam pengelolaan sumber daya alam," katanya. (Ant)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...