Penghargaan Kebebasan Beragama SBY, Kampanye Superfisial
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Absurdnya penghargaan World Statesman Award dari Appeal of Conscience Fondation (ACF) mengenai kebebasan beragama kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Demikian diungkapkan oleh Pdt. Gomar Gultom pada Sabtu (13/04) saat menanggapi beberapa pemberitaan mengenai penghargaan tersebut.
Menurut Pdt. Gomar M.Th penghargaan yang diterima SBY absurd. Hal ini merupakan pencitraan yang dilakukan SBY melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu). Pencitraan tersebut diindikasikan oleh adanya kunjungan agamawan ke Amerika Serikat yang diprakarsai oleh Kemenlu. “Menteri Agama juga pernah mengadakan kegiatan tersebut”, kata Sekretaris Umum Persatuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) periode 2009-2014.
Pencitraan tersebut tercermin dari kampanye superfisial yang dilakukan para pemimpin negara. Dalam bentuk datang menghadiri perayaan keagamaan. Dikhawatirkan adanya penghargaan yang diterima SBY dapat menjadi legitimasi bagi kelompok intoleran untuk semakin tidak toleran kepada masyarakat.
Dia menambahkan, penghargaan yang diberikan ACF kepada SBY bisa dipertanyakan. Akan tetapi tidak bisa serta merta melarang pemberian penghargaan karena itu adalah hak asasi manusia.
Polusi Udara Parah, Pengadilan India Minta Pembatasan Kendar...
NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM-Pengadilan tinggi India pada hari Jumat (22/11) memerintahkan pihak berwe...