Penghormatan Rakyat Mengantar Thatcher Menuju Peristirahatan Terakhir
LONDON, SATUHARAPAN.COM - Sebanyak 2000 tamu akan memadati upacara pemakaman mantan Perdana Menteri Inggris, Margareth Thatcher hari ini, Rabu (17/4) pukul 10.00 waktu setempat. Tidak terkecuali, para pendukung Thatcher yang telah rela menunggu semalaman di depan gereja Katedral St. Paul, hingga menggelar tenda-tenda di pinggir jalan.
Demi menunjukkan rasa hormat mereka kepada sosok yang berjasa membuat Inggris berjaya, empat orang pengagum Thatcher rela menembus keramaian dan membuat tenda-tenda untuk bermalam dan demi menyaksikan berlalunya peti jenazah Thatcher dari jarak dekat.
Adalah seorang mahasiswa, Daniel Chapman (19), yang sesungguhnya tidak lahir di masa jabatan Thatcher sebagai Perdana Menteri. Ia dengan senang hati menemani sang ibu, Susan, yang adalah seorang sekretaris hukum, yang ingin sekali menunjukkan rasa hormatnya kepada Thatcher.
"Saya rasa, momen ini adalah momen bersejarah yang patut diikuti,"kata Chapman yang masih duduk di semester pertama jurusan Politik dan Sejarah University of Essex.
Ia menambahkan bahwa dirinya memang tidak hidup di masa Thatcher memangku jabatannya, tetapi ia merasa hidup dalam dunia yang pernah 'diciptakan' sang pemimpin yang dijuluki "The Iron Lady" itu.
"Inggris telah menjadi negara yang jauh lebih baik karena Thatcher, terlepas dari cara kepemimpinannya yang diktator. Nenek saya adalah salah seorang yang diberi kesempatan untuk membeli rumah dinasnya. Hal ni adalah salah satu contoh besar bahwa Thatcher mengajak rakyatnya untuk melangkah maju dan generasi sebaya saya sekarang adalah contoh produk yang didesain oleh Thatcher," tutur Chapman lagi.
Hal senada juga digambarkan oleh John Loughrey, pendukung Thatcher yang berusia 79 tahun ini senang sekali bisa memandang peti jenazah mendiang Thatcher di seberang gereja Katedral St Paul. Bersama istrinya, Margaret Kittel, mereka telah bermalam di pinggir jalan dan menanti jelang pemakaman sang inspirator.
"Saya ingin menunjukkan penghormatan terbesar saya kepada LadyThatcher, seorang yang telah mengubah hidup keluarga saya, termasuk jasanya karena telah memberikan ayah saya sebuah rumah yang layak di Lndon Selatan pada 1979 silam," kenangnya.
Mantan koki ini mengatakan, motivasinya membuat tenda adalah semata-mata karena perbuatan besar yang telah dilakukan Thatcher untuk dirinya dan keluarganya.
"Beliau telah mengubah strata sosial saya dan keluarga, bukan hanya pemberian hak untuk memiliki sebuah rumah tetapi juga dalam hal pekerjaan," tutur Loughrey.
"She (Thatcher) made Britain Great again. Ia adalah ikon dan bagi saya ia akan terus diingat hingga 500 tahun ke depan," ujar Loughrey.
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...