Pengobatan Masal Gratis untuk Warga Bantaran Sungai Ciliwung
BOGOR, SATUHARAPAN.COM - Kondisi ekologis Sungai Ciliwung telah menarik perhatian berbagai organisasi sosial untuk diadakan sebuah pengobatan masal. Buktinya, Badan Sosial Lintas Agama (Basolia), KPC Bogor, Persatuan Dokter Bogor, dan para apoteker terlibat di dalam acara pengobatan masal untuk warga di bantaran sungai Ciliwung Kelurahan Sempur Bogor pada hari Minggu (9/6) kemarin. "Sebanyak 437 orang datang berobat," kata Koordinator Komunitas Peduli Ciliwung (KPC) Bogor, Een Irawan Putra.
Kegiatan ini awalnya dimaksudkan untuk mengajak warga melakukan kebiasaan hidup sehat dengan tidak membuang sampah ke sungai karena kebiasan itu akan berpengaruh buruk pada kesehatan dan menurunkan kualitas air sungai. Selama ini KPC berkampanye untuk tidak membuang sampah ke sungai dengan lomba memulung atau riset.
Kegiatan pengobatan masal ini dapat berlangsung karena ada sejumlah dokter yang bergabung bersama KPC untuk mengajak warga untuk melindungi dan melestarikan air Sungai Ciliwung.
Alasan menempatkan kegiatan pengobatan masal di daerah Kelurahan Sempur Bogor, karena daerah ini paling dekat dan berada di tengah-tengah kota Bogor. Selain itu pendekatan intens kampanye pelestarian Sungai Ciliwung telah dilakukan dan konsentrasinya masih di Kelurahan Sempur sehingga kegiatan ini dapat lebih mengenalkan KPC kepada warga.
Kelurahan Sempur menjadi titik awal acara pengobatan masal dan kegiatan mendatang direncanakan berlangsung ke sebelas kelurahan lain di sepanjang Sungai Ciliwung di kota Bogor.
Dalam pengobatan masal itu ditemukan berbagai keluhan kesehatan antara lain ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut), darah tinggi, maag, alergi, penyakit kulit, dan jantung. ISPA merupakan penyakit yang paling banyak diderita.
Data-data kesehatan yang ditemukan akan digabung dengan data-data kesehatan dari 11 kelurahan berikutnya. "Kita akan coba lihat tabulasi data kesehatan warga di bantaran Sungai Ciliwung di kota Bogor," kata Een lagi.
Pencemaran air Sungai Ciliwung berpengaruh pada kesehatan warga karena ketergantungan yang masih tinggi di beberapa titik. Warga masih menggunakan air Sungai Ciliwung sehari-hari dan kebanyakan untuk mencuci dan mandi. Sampah-sampah domestik dan tinja berpengaruh dalam menurunkan kualitas air Sungai Ciliwung dan berpengaruh ke kesehatan. Diare, alergi, dan penyakit kulit akan menjangkiti.
"Itu yang sedang disampaikan ke warga mengapa semestinya menjaga Sungai Ciliwung. Dari hulu sampai hilir ada jutaan orang yang tergantung dan terkena dampak dari Sungai Ciliwung. Bukan hanya dampak banjir tetapi juga dampak kerusakan ekologis sungai Ciliwung itu sendiri dan kualitas air.
Di Kabupaten Bogor, PDAM-nya bersumber dari Sungai Ciliwung. Ketika sumber air itu juga bermasalah, pasti pengguna air PDAM Kabupaten Bogor itu juga akan terkena dampak," kata Een.
Editor : Wiwin Wirwidya Hendra
Polusi Udara Parah, Pengadilan India Minta Pembatasan Kendar...
NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM-Pengadilan tinggi India pada hari Jumat (22/11) memerintahkan pihak berwe...