Pengundian Kios Pasar Senen Dimulai
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Direktur Utama PD Pasar Jaya, Djangga Lubis mengatakan pengundian kios untuk para pedagang Blok III Pasar Senen yang terkena musibah kebakaran beberapa hari lalu, sudah dimulai. Pedagang akan direlokasi selama tiga bulan ke Blok V.
Keputusan pengundian lokasi kios dilakukan lantaran ia tidak ingin ada keributan di antara pedagang yang memicu konflik karena rasa iri, misalnya yang satu dapat tempat strategis, sedangkan yang lainnya dapat tempat yang kurang ramai.
“Kemarin sudah terundi 786 tempat usaha, semuanya di Blok V. Masih 384 sisanya, hari ini diteruskan pengundiannya di Kantor Manajer PD Pasar Jaya yang ada di Blok VI. Jadi mereka yang sudah dapat kios di Blok V, sudah bisa masuk untuk membereskan,” kata Djangga di Balai Kota, Senin (5/5).
Kemudian 280 tempat usaha di Blok III yang kemarin terbakar, yang merupakan tempat dagangan basah, saat ini sedang dibangun dengan menggunakan truktur baja, sebagaimana dituturkan Djangga. Apabila pembangunan pasar Blok III sudah hampir jadi, maka pengundian akan dilakukan lagi.
Nantinya, setelah pedagang kembali ke Blok III, Blok V akan diisi oleh pedagang Blok VI, karena pasar di Blok VI juga akan direvitalisasi. Blok VI ada sebanyak 2.230 tempat usaha, pedagangnya sendiri ada sekitar 1.000-an. Djanga memastikan semua pedagang dari Blok B bisa masuk ke Blok V.
“Sebenarnya tidak menunggu selesai, begitu sudah hampir jadi, kita akan undi lagi pedagang yang akan menempati. Dan nanti pedagang yang di Blok V hanya tiga bulan, setelah kita bangun penampungan di Blok III, mereka akan kembali lagi ke Blok III,” tutur Djangga.
Sebelumnya, sejak tiga hari yang lalu PD Pasar Jaya sudah melakukan verifikasi pedagang, karena diduga banyak yang bukan merupakan pedagang di Pasar Senen, namun memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan seperti ini untuk mencari keuntungan. Hal tersebut diketahui setelah diselidiki tidak adanya surat izin tempat (SIT), atau bisa saja, Djangga menduga kemungkinan lainnya bahwa pedagang tersebut adalah pedagang lama yang tidak pernah mau mengurus SIT-nya.
Mengenai kisaran harga tempat usaha di Blok III, Djangga enggan memberi tahu, karena menurut dia masalah harga terlalu sensitif untuk diberitakan di media. "Banyak variasi harga, jadi itu tergantung tempat, jenis jualan, lantai. Tapi mereka sudah setuju. Kalau harga kita tidak bisa menyebutkan kisaran berapanya, karena nanti begitu dimuat di media, pedagang bisa marah atau merasa tidak adil. Misalnya jika dinyatakan harga dengan kisaran terbawah, mereka bisa saja berpikir harganya segitu semua,” urai Djangga.
“Ada perda yang mengatakan bahwa 60 persen pedagang harus setuju, kalau tidak ya tidak bisa dilakukan (pengundian). Sekarang sudah lebih dari 60 persen pedagang setuju. Jadi pengundian ini juga tergantung nasib, misalnya jika pedagang dapat yang lokasinya dekat toilet, ya dia harus terima,” jelasnya.
PD Pasar Jaya menggratiskan pedagang dari biaya sewa, selama para pedagang itu di penampungan. Revitalisasi pasar senen sendiri ditargetkan selama dua tahun. Pengerjaannya dilakukan oleh PD Pasar Jaya, yang bekerja sama dengan PT Jaya Real Property (Jaya Realty), di mana Blok I, II, IV, dan V dikerjakan oleh Jaya Realty, Blok III dan Blok VI dikerjakan PD Pasar Jaya. Kerja sama ini jua termasuk dalam hal anggaran yang mencapai sekitar Rp 300 miliar.
“Jadi tidak bisa jalan sendiri-sendiri, karena kalau dilihat dari UDGL-nya (Urban Design Guide Lines), rancangan kota untuk membangun akses itu menyatu, jadi kita harus kerja sama. Nanti orang dari Blok I bisa langsung ke Blok II, dari Blok II bisa ke Blok III, dan seterusnya, itu akan ada penghubungnya, bahkan sampai ke Stasiun KA Senen dan Atrium Plaza,” tandasnya.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...