Pengungsi dari Libya Dibuang ke Laut karena Beragama Kristen
ROMA, SATUHARAPAN.COM – Sejumlah pengungsi Muslim yang berusaha melepaskan diri dari Libya menuju Italia dengan menggunakan perahu melemparkan 12 pengungsi lainnya ke laut --sehingga meninggal -- karena mereka beragama Kristen. Demikian polisi Italia memberi penjelasan pada hari Kamis (16/4).
Pihak berwenang Italia telah menangkap 15 orang yang dicurigai membunuh orang-orang Kristen di laut, polisi di Palermo, Sisilia, mengatakan, sebagaimana dilansir oleh CNN.
Awalnya para pengungsi itu adalah anggota dari rombongan yang sama yang terdiri dari 105 orang. Mereka meninggalkan Libya pada hari Selasa memakai perahu karet. Tiba-tiba dalam perjalanan menyusuri Laut Mediterania sebelah utara, sekelompok pengungsi Muslim --yang diduga dari Senegal, Pantai Gading dan Mali -- melemparkan 12 pengungsi lainnya ke laut.
Orang lain yang turut dalam perjalanan itu mengatakan kepada polisi bahwa mereka sendiri terhindar "karena mereka sangat menentang upaya penenggelaman itu dan selanjutnya membentuk rantai manusia," kata polisi Palermo.
Perahu itu dicegat oleh kapal Angkatan Laut Italia, yang mengalihkan para penumpangnya ke kapal berbendera Panama. Kapal kemudian berlabuh di Palermo pada hari Rabu, setelah penangkapan itu dilakukan.
Keduabelas pengungsi yang meninggal berasal dari Nigeria dan Ghana, kata polisi.
Setiap tahun ribuan orang melakukan perjalanan laut yang berbahaya dari Afrika Utara ke pantai Mediterania di Eropa, acap kali dengan menaiki perahu yang tidak memadai. Banyak dari mereka mencoba melakukan pelayaran karena ingin melarikan diri dari perang dan kemiskinan di Afrika dan Timur Tengah.
Lebih dari 10.000 orang telah tiba di pantai Italia dari Libya sejak akhir pekan lalu saja, menurut penjaga pantai Italia.
Banyak yang meninggal ketika mencoba melakukan pelayaran karena kapal mereka terbalik. Tahun lalu setidaknya 3.200 meninggal saat berusaha untuk melakukan perjalanan. Sejak tahun 2000, menurut Organisasi Internasional untuk Migrasi atau International Organization for Migration (IOM), hampir 22.000 orang meninggal ketika melarikan diri melintasi Mediterania.
IOM melaporkan hari Kamis (16/4) perahu terbaru yang tenggelam dalam mencoba untuk melakukan perjalanan. Hanya empat orang selamat dari aslinya 45 di dalam perahu, membuat korban meninggal sepanjang tahun ini saja mencapai hampir seribu orang.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...