Pengungsi Erupsi Gunung Sinabung Bertambah 18.412 Jiwa
MEDAN, SATUHARAPAN.COM - Jumlah pengungsi akibat erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, terus bertambah banyak dan hingga Rabu sudah mencapai 18.412 jiwa atau 5.752 kepala keluarga.
Ketua Media Center Penanganan Bencana Gunung Sinabung Posko Kabanjahe, Jhonson Taringan, ketika dihubungi dari Medan, Rabu, mengatakan, pertambahan pengungsi tersebut, terus dipantau Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo dan menempatkan warga ke lokasi yang aman.
Seluruh pengungsi erupsi Sinabung, menurut dia, ditempatkan di Posko Penampungan di Kabanjahe dan mereka diberikan makanan, diperhatikan kesehatanya, serta anak-anak tetap bersekolah.
"Jadi, seluruh siswa SD, SMP dan SMA yang menjadi korban erupsi Gunung Sinabung tidak ada yang menganggur (tidak bersekolah) dan mereka tetap belajar di sekolah yang terdekat dari lokasi penampungan," kata Jhonson.
Dia menjelaskan, jumlah pengungsi Sinabung pada Senin (23/12) tercatat sebanyak 18.378 jiwa atau 5.681 kepala keluarga (KK).
Pada hari Minggu (22/12) jumlah pengungsi hanya 18.309 jiwa atau 5.669 KK, Sabtu (21/12) mencapai 18.166 jiwa atau 5.644 KK.
"Pertambahan jumlah pengungsi tersebut semakin banyak, akibat aktivitas Gunung Sinabung yang terus meningkat dan dapat membahayakan keselamatan warga," kata Kabag Humas Pemkab Karo.
Data yang diperoleh di Posko Penanganan Bencana Gunung Sinabung di Kabanjahe, sebanyak 18.412 jiwa pengungsi atau 5.752 KK, dan mereka seluruhnya ditampung 31 lokasi.Beberapa diantaranya, Los Tiga Binanga, GBKP Payung dan Masjid Agung Kabanjahe.
Kemudian, Asrama Kodim Kabanjahe, Jambur Natolu, Islamic Center, Los Tanjung Mbelang dan Los Tanjung Pulo.
Para pengungsi tersebut berasal dari 22 desa dan dua dusun di Kabupaten Karo, seperti Desa Sukameriah, Desa Guru Kinayan, Desa Selandi Lama, Desa Kuta Rakyat dan Desa Sigaranggarang di Kecamatan Payung.
Desa Berastepu, Desa Sibintun, Desa Gamber dan Desa Kuta Tengah, Desa Kuta Mbelin, Desa Kebayaken, Desa Kuta Tonggal dan Desa Sukanalu di Kecamatan Simpang Empat.
Sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) meningkatkan status Gunung Sinabung dari level Siaga menjadi "Awas" terhitung mulai Minggu (24/11) sekitar pukul 10.00 WIB.
Status Awas tersebut berpotensi menyebabkan makin meluasnya lontaran material berukuran 3-4 cm yang jaraknya diperkirakan mampu mencapai 4 km sehingga masyarakat yang bermukim dalam radius 5 km dari kawah Gunung Sinabung diminta mengungsi. (Ant)
Kemampuan Menyusun Kata Perlu Diajarkan Sejak PAUD
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Direktur Bina Keluarga Balita dan Anak Kementerian Kependudukan dan Pemba...