Pengungsi Sinabung Butuh Bantuan Bahan Bangunan
MEDAN, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Kabupaten Karo Sumatera Utara mengatakan pengungsi erupsi Gunung Sinabung membutuhkan bahan bangunan, khususnya seng untuk memperbaiki rumah-rumah yang rusak.
"Kebutuhan seng misalnya mencapai 246.561 lembar untuk memperbaiki rumah penduduk di sembilan desa dan satu dusun yang masih rusak. Karena rumah masih belum bisa dihuni kembali, warga itu terpaksa masih berada di pengungsian," kata Sekda Pemkab Karo, Saberina Tarigan, di Kabanjahe, Karo, Jumat (23/5).
Pernyataan itu dikemukakannya saat menerima dan menemani rombongan Dharma Wanita Persatuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau DWP BNPB yang menggelar bakti sosial di pengungsian erupsi Gunung Sinabung itu.
Hingga dewasa ini, masih 15. 764 jiwa atau 4.985 keluarga yang tinggal di 32 titik pengungsian.
Pengungsi terpaksa tinggal di pengungsian karena selain rumah baru yang dipersiapkan belum selesai dibangun menunggu pendataan akurat, juga karena perbaikan rumah pengungsi yang sebelumnya rusak akibat erupsi Sinabung belum tuntas.
Warga yang tinggal di radius tiga kilometer dari Gunung Sinabung memang belum diizinkan kembali ke rumahnya karena kawasan itu rawan bahaya letusan Sinabung.
Sementara rumah warga di sembilan desa dan satu dusun masih belum selesai diperbaiki, menyebabkan warga belum bisa menghuni kembali rumah mereka.
Selain membutuhkan bantuan bahan bangunan, warga pun membutuhkan sembako untuk hidup di pengungsian. "Pengungsi juga membutuhkan pasokan air bersih yang masih kekurangan karena adanya kendala teknis mesin pompa air," kata Saberina.
Sekretaris DWP BNPB Mien Wisnu mengatakan, bakti sosial itu merupakan kepedulian DWP BNPB dan banyak pihak lainnya terhadap pengungsi Sinabung yang masih tinggal di pengungsian.
Selain swasta dan donatur, bantuan diperoleh dari Dharma Wanita Kementerian Luar Negeri. DWP BNPB dan donatur berharap bantuan itu bisa meringankan beban pengungsi Sinabung yang masih berada di posko penampungan.
Selain memberikan bantuan logistik, Dharma Wanita BNPB itu juga memberikan bingkisan berisi makanan ringan dan susu untuk anak-anak pengungsi.
Rombongan DWP BNPB bersama pengurus Dharma Wanita Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumut mengunjungi tiga lokasi pengungsi, yakni Posko GBKP Kantor Klasis, GBKP Kota Kabanjahe, dan Mesjid Agung.
Selain berdialog dan memberi bantuan, rombongan DWP BNPB membeli hasil kerajinan karya pengungsi seperti anyaman sumpit, ukiran kayu, dan makanan ringan.
Turut dalam kunjungan itu Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Tri Budiarto, Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB Bernandus Wisnu Widjaja, dan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut Saleh Idoan Siregar. (Ant)
Editor : Sotyati
Puluhan Anak Muda Musisi Bali Kolaborasi Drum Kolosal
DENPASAR, SATUHARAPAN.COM - Puluhan anak muda mulai dari usia 12 tahun bersama musisi senior Bali be...