Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 20:06 WIB | Kamis, 06 Februari 2014

Pengungsi Suriah Akan Meningkat Menjadi 6,5 Juta

Warga Suriah yang terpisah dari keluarga dan tinggal di tempat yang terkepung di Suriah bagian barat. (Foto: un.org)

DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM - Jumlah orang yang terlantar akibat perang sipil di Suriah diperkirakan akan meningkat dua kali lipat, dari 3,5 juta  menjadi  6,5 juta pada akhir tahun ini, kata seorang pejabat senior Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) hari Rabu (5/2).

Hingga sekarang sekitar 2,5 juta  warga Suriah  menjadi pengungsi di negara tetangga, kata coordinator regional badan pengungsi PBB (UNHCR) untuk Suriah, Amin Awad,  pada sebuah konferensi pers. Lembaga ini  mencatat kebutuhan dana untuk pengungdi di dalam dan di luar Suriah untuk 2014 mencapai total  US$ 6,5 miliar atau setara Rp 79,3 triliun.

"Itu jumlah uang yang besar," kata dia. "Namun angka ini yang akurat, dan ada 155 lembaga dari PBB dan organisasi-organisasi non pemerintah yang ( terlibat).” Dana itu untuk terutama  perlindungan, pendidikan dan tempat tinggal bagi para pengungsi.

Awad mengatakan bahwa 85 persen dari pengungsi tidak tinggal di kamp-kamp, tetapi dengan warga masyarakat  di negara mereka tinggal. Hal itu membuat "dampak dan  tekanan luar biasa" pada komunitas tersebut, mengingat sumber daya mereka juga  sedikit, pekerjaan dan jasa juga terbatas.

Dia menyebutkan keadaan itu sebagai  "darurat yang luar biasa." UNHCR merencanakan untuk meningkatkan dukungannya bagi mereka.

Selain pengungsi, juga ada tiga juta orang di dalamnegeri  Suriah membutuhkan bantuan dan di antara para pengungsi ada 8.000 anak yang telah terpisah dari keluarga mereka, kata dia.

UNHCR merinci bahwa pengungsi  Suriah di Libanon mencapai 900.000 orang, di Turki 600.000 orang, di Yordania 590.000  orang dan di Irak 215.000 orang. Sedangkan di  Mesir mencapai 135.000 orang, di Afrika Utara 20.000, dan 30.000  pengungsi ada di negara lain. (un.org)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home