Korea Utara Ancam Batalkan Reuni Keluarga dengan Korea Selatan
KOREA UTARA, SATUHARAPAN.COM - Korea Utara mengancam akan membatalkan reuni keluarga dengan Korea Selatan, yang dikemukakan Kamis (6/1), sehari setelah setuju menyelenggarakan reuni.
Lembaga kemiliteran mengatakan, akan mempertimbangkan kembali kesepakatan itu jika latihan militer bersama AS dan Korea Selatan tetap dilakukan pekan depan.
Kantor berita Korea Selatan Yonhap mengutip pernyataan Korea Utara, yang mengatakan, "Dialog dan latihan perang” tidak bisa berjalan beriringan.
Reuni keluarga yang terpisah dari dua Korea itu terakhir diadakan pada 2010. Reuni berikutnya untuk anggota keluarga yang dipisahkan ketika Perang Korea 1950-1953 berakhir, dijadwalkan 20 Februari mendatang. Korea Utara telah dituduh menggunakan reuni, yang merupakan peristiwa yang sangat emosional, sebagai tawar-menawar. Di masa lalu Korea Utara telah membatalkan reuni, setelah Selatan mengambil tindakan untuk menentang.
"Ketika kami mencapai kesepakatan tentang mempertemukan keluarga yang terpisah, pesawat pengebom B-52 terlibat dalam latihan serangan nuklir terhadap kami, kami langsung membatalkan reuni itu," pernyataan dari Komisi Pertahanan Nasional Korea Utara.
"Selama (Korea Selatan) menyakiti martabat kita dan memfitnah rezim, kami tidak bisa membantu kembali memenuhi perjanjian tersebut," komisi itu menambahkan.
Kementerian Pertahanan Seoul menolak mengomentari kegiatan latihan Amerika, seperti dilaporkan wartawan BBC Lucy Williamson di Seoul. Namun, kantor berita utama Korea Selatan mengatakan latihan itu memang melibatkan satu pesawat B - 52 dalam latihan bersama di garis pantai tenggara negara itu, tambah wartawan BBC menambahkan.
Latihan utama militer AS dan Korea Selatan, diadakan setiap tahun, dan akan dimulai akhir bulan ini. Latihan itu mengundang kemarahan Pyongyang, yang memandang mereka bersiap menyerang.(bbc.co)
Editor : Sotyati
Rusia Tembakkan Rudal Balistik Antarbenua, Menyerang Ukraina
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Rusia meluncurkan rudal balistik antarbenua saat menyerang Ukraina pada hari K...