AS Peringatkan Rusia Kemungkinan Bahan Peledak dalam Pasta Gigi

WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM – Pemerintah Amerika Serikat (AS) memperingatkan setiap maskapai penerbangannya yang akan terbang ke Rusia untuk Olimpiade Musim Dingin Sochi mengenai kemungkinan adanya bahan peledak dalam tabung pasta gigi yang diselundupkan ke dalam pesawat.

BBC melaporkan pada Kamis (6/2), Departemen Keamanan Negara (The Department of Homeland Security) AS menyatakan bahwa peringatan tersebut ditujukan ke semua penerbangan langsung ke Sochi, Rusia.

Bom Volgograd, Rusia

Departemen Keamanan Negara AS mengatakan dalam sebuah pernyataan, “departemen ini secara rutin saling berbagi informasi dengan mitra domestik dan internasional, termasuk yang berhubungan dengan acara internasional seperti olimpiade Sochi ini.”

Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih (The White House National Security Council) menyatakan ancaman ini tidak mengubah pedoman perjalanan yang sudah ada untuk Sochi.

“Jika kita menerima informasi dalam beberapa hari atau beberapa minggu ke depan yang akan mengubah penilaian kami tentang perlu atau tidaknya seseorang pergi ke Sochi, kami akan mengumumkannya,” Laura Magnuson, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih mengatakan pada media AS.

AS juga telah menempatkan dua kapal perang di Laut Hitam untuk berjaga-jaga akan adanya pelanggaran keamanan selama berlangsungnya pertandingan. Kapal-kapal perang ini dijadwalkan akan ditempatkan sejak Jumat (7/2) hingga Minggu (23/2).

Kekhawatiran ini muncul menyusul terjadinya dua bom bunuh diri di Volgograd pada Desember tahun lalu, serta adanya sejumlah ancaman dari Islam militan di wilayah Kaukasia.

Ada dua upaya penyelundupan bahan peledak ke dalam pesawat yang berhasil digagalkan pada beberapa tahun belakangan.

Di antaranya Briton Richard Reid yang gagal meledakkan bom yang disembunyikan dalam sepatunya pada penerbangan ke Miami pada 2001. Selain itu, seorang warga Nigeria Umar Farouk Abdulmutallab gagal memicu bahan peledak yang disembunyikan di celana dalamnya pada sebuah penerbangan ke Detroit tahun 2009. (bbc.co.uk)

Editor : Sabar Subekti