Pengungsi Terdampar di Laut Aceh
ACEH, SATUHARAPAN.COM – Pengungsi dari Bangladesh dan etnis Rohingnya asal Myanmar hingga hari ini Senin (18/5) masih bertahan di Aceh. Sebanyak 240 warga Bangladesh dari total 583 orang ingin mencari kerja di Malaysia secara ilegal sampai akhirnya terdampar di perairan Indonesia.
Awalnya para pengungsi yang terdampar pergi menggunakan jalur laut dengan kapal nelayan yang sempat singgah di Myanmar. Dari Myanmar lalu rombongan melanjutkan perjalanan bersama dengan warga Rohingnya melintasi rute Myanmar, Thailand, dan Malaysia. Dalam perjalannya sampai di Malaysia, rombongan ditolak oleh otoritas negara setempat, yang akhirnya hanya diberi makanan dan minuman namun tidak diperbolehkan berlabuh.
Karena tidak ada negara yang menerima para rombongan, menurut kabar selama empat bulan berada di tengah laut terombang ambing karena ketersediaan bahan bakar kapal berkapasitas 500 orang itu habis sampai akhirnya terdampar di perairan Aceh.
Kondisi fisik para pengungsi saat tiba di perairan Aceh sangat memprihatinkan, tubuh kurus serta tidak terawat terlihat pada 240 warga Bangladesh yang kini sudah dipisahkan bersama dengan pengungsi Rohingnya.
Para pengungsi kini berada di kantor imigrasi Lhokseumawe, Kabupaten Aceh Utara untuk didata badan PBB yang mengurusi pengungsi, United Nations High Commisioner for Refugees (UNHCR). (Ant)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...