Nasib Burung Air di Pesisir Pantai Jakarta
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Keberadaan burung air (waterbird) di pesisir Jakarta semakin memprihatinkan. Berbagai jenis burung air itu berada di kawasan hutan mangrove pesisir pantai Jakarta, yang menjadi salah satu habitat serta mencari makan dan berkembang biak bagi burung air.
Jenis burung Kuntul besar (Egretta alba), Cangak abu (Ardea cinerea), Kowak malam abu (Nyticorax nyticorax) sering kali dapat dijumpai di sepanjang Kali Angke, Jakarta Utara, yang menjadi salah satu lokasi untuk mencari makan mereka. Namun sayangnya kondisi Kali Angke yang kotor dan dipenuhi banyak sampah membuat burung-burung air tersebut harus mencari makan dari sisa-sisa sampah hasil ulah manusia.
Burung air yang berada di sepanjang Kali Angke tersebut harus beradaptasi dengan kondisi alamnya yang kian rusak dan tidak terawat. Sisa-sisa sampah yang dibuang dari aktivitas manusia di Kali Angke menjadikan ekosistem yang berada di bawah air tidak lagi menjadi tempat yang baik bagi ikan-ikan sebagai salah satu menu makanan burung air.
Kondisi berbagai jenis burung air di Indonesia mulai terancam keberadaannya. Penurunan populasi serta habitat yang menyempit menjadi faktor utama dari berbagai aktivitas manusia. Yus Rusila Noor serta Ferry Hasudungan dari lembaga Wetlands International Indonesia Programme dalam sebuah tulisannya mengatakan keberadaan burung air menjadi salah satu indikator penting dalam pengkajian mutu serta produktivitas suatu lingkungan untuk lahan basah.
Berikut ini beberapa jenis burung air yang terekam pada tahun 2011 di sepanjang Kali Angke, Kapuk, Jakarta Utara dengan kondisi dipenuhi oleh sampah sisa aktivitas manusia.
Editor : Eben Ezer Siadari
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...