Hadapi MEA Kontraktor Nasional Perlu Disertifikasi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menghadapi persaingan dalam kancah Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), Gabungan Pelaksana Kontruksi Nasional (Gapensi) minta adanya program sertifikasi terhadap kontraktor nasional untuk melindungi gempuran asing.
Sertifikasi diperuntukkan agar kontraktor lokal dapat ikut ambil bagian dalam kancah persaingan menghadapi asing bila MEA diberlakukan. Menurut Sekretaris Jenderal Gapensi Andi Rukman Karumpa, "jangan sampai kontraktor lokal kesulitan mendapatkan sertifikasi, sehingga tidak mudah diborong oleh tenaga kerja dan kontraktor dari asing."
Konstruksi nasional saat ini menjadi incaran tenaga kerja serta kontraktor asing. Daya saing sektor konstruksi nasional dikatakan masih rendah bila dibandingkan dengan asing, hal tersebut dapat dilihat dari 60 persen sumber daya manusia (SDM) di bidang konstruksi masih didominasi oleh kelompok buruh, sementara untuk tenaga ahli dalam bidang tertentu serta trampil sekitar 40 persen.
Disamping itu daya saing juga terkendala dengan masalah modal usaha serta teknologi bila dibandingkan dengan kontraktor dari luar. Berdasarkan data Gapensi, pasar konstruksi di Indonesia masih sangat diminati karena nilainya mencapai sekitar 267 miliar dolar AS pada tahun 2014. Angka tersebut berada jauh di atas negara-negara di Asia Tenggara lainnya seperti Malaysia, Thailand, Filipina dan Vietnam.
Pemerintah menargetkan jumlah tenaga dan kontraktor nasional yang bersertifikat Asean bisa bertambah dua kali lipat. Upaya tersebut akan dilakukan dengan membenahi sistem penilaian dan proses sertifikasi untuk meningkatkan kualitas tenaga ahli konstruksi, sehingga bisa diakui.
Editor : Eben Ezer Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...