Pengungsi Yazidi di Suriah Lahirkan Bayi Kembar Lima
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM - Seorang pengungsi Yazidi yang melarikan diri dari serangan jihadis di Irak melahirkan anak kembar lima di Suriah timur laut, ungkap seorang pejabat dari badan pengungsian PBB pada Senin (18/8).
“Tamam Ramadan melahirkan anak kembar lima pada Kamis -dua laki-laki dan tiga perempuan- setelah operasi caesar di rumah sakit di Qamishli,” ungkap pejabat UNHCR, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.
“Semua bayinya dalam kondisi sehat,” tambahnya.
Tamam (27), yang berasal dari Suriah dan menikah dengan seorang warga Irak, merupakan anggota komunitas Yazidi yang dianggap oleh pemberontak dari kelompok ISIS sebagai komunitas sesat.
Ibu muda itu harus melarikan diri dua kali saat militan ISIS menyapu dalam serangan besar di seluruh Irak utara.
Pada pertengahan Juni, dia meninggalkan kota Mosul yang direbut para pemberontak, dan mencari perlindungan di Sinjar, kota utama komunitas Yazidi di Irak utara.
Sinjar kemudian jatuh juga ke tangan pemberontak pada 3 Agustus.
Pejabat UNHCR mengatakan bahwa Tamam berhasil keluar tepat waktu pada akhir Juli, setelah laporan bahwa militan ISIS kian mendekat.
Dia “berjalan dari Sinjar selama dua hari dengan keluarganya sebelum mencapai perbatasan Suriah,” ungkapnya.
Setelah merebut Mosul, ISIS bergerak maju menuju wilayah otonomi Kurdi Irak, memaksa ribuan komunitas beragama Yazidi dan Kristen meninggalkan rumah mereka.
Setelah melahirkan bayinya, Tamam kembali tinggal dengan keluarganya di Tal Alu dekat Qamishli.
Dia “hidup dalam kondisi kemanusiaan yang sulit, dan sulit baginya mendapatkan susu untuk anak-anaknya,” ungkap pejabat PBB itu. (AFP)
Warga Batuah Serahkan Seekor Trenggiling ke BKSDA
SAMPIT, SATUHARAPAN.COM- Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Sampit Kabupaten Kotawaring...